Warga desa sekitar Lapangan Pasir Lor sudah terbiasa dengan kehadiran hujan yang selalu turun di setiap acara yang diadakan di Lapangan Pasir Lor. Fenomena alam ini bahkan telah menjadi bagian dari mitos lokal, di mana dipercaya bahwa hujan selalu turun sebelum, sesaat, atau setelah acara digelar. Tak terkecuali pada acara tahunan pasar malam yang diadakan di bulan September lalu.
Pasar malam yang digelar pada September tahun ini menjadi salah satu bukti nyata dari fenomena tersebut. Ketika pasar malam mulai dipadati oleh stan pedagang dan wahana permainan, hujan deras tiba-tiba mengguyur. Akibatnya, lapangan menjadi becek dan menyebabkan pasar malam sepi pengunjung. Acara- acara besar seperti pertandingan sepak bola antar RW pun tidak luput dari adanya pawang hujan.
Meskipun hujan seringkali dianggap sebagai kendala, bagi beberapa warga, fenomena ini juga membawa keyakinan bahwa hujan yang turun adalah berkah dari alam. Namun, tidak bisa dipungkiri bahwa bagi penyelenggara acara, hujan kerap menimbulkan masalah teknis, seperti kerusakan peralatan atau lapangan yang berlumpur sehingga mengurangi kenyamanan pengunjung.
Fenomena hujan di Lapangan Pasir Lor ini terus menjadi cerita mitos di kalangan masyarakat. Meskipun dianggap sebagai mitos, kehadiran hujan di setiap acara di lapangan ini tetap menjadi misteri yang menyelimuti kehidupan warga setempat.