Carbon Sink Menurun Sejak Tahun Lalu, Karbon Dioksida Hampir Tidak Terserap

Karbon dioksida (CO2) merupakan gas alami yang terbentuk di atmosfer bumi dihasilkan oleh makhluk hidup, aktivitas vulkanik, dan pembakaran bahan bakar fosil. Carbon sink atau biasa disebut penyerap karbon merupakan entitas alami yang mampu menyerap dan menyimpan karbon dioksida (CO2). Jenis-jenis carbon sink banyak ditemukan di muka bumi, yaitu hutan, lautan, lahan basah, lahan pertanian, dan tanah. Aktivitas seperti fotosintesis menjadi salah satu dari ribuan proses alami yang mengatur iklim bumi.

Kita semua tahu, kerusakan alam terjadi hampir di seluruh belahan dunia mulai dari kerusakan hutan, meluapnya emisi karbon dari pabrik, pembakaran bahan bakar fosil oleh pembangkit listrik serta transportasi, limbah yang tidak terurai dengan baik, hingga sampah yang dibuang sembarangan oleh masyarakat. Hal inilah yang menyebabkan aktivitas menyerap karbon dioksida (CO2) hampir tidak ada sejak tahun lalu.

Patrick Greenfield dalam artikel The Guardian: Trees and Land Absorbes Almost No. CO2 Last Year. Is Nature’s Carbon Sink Failing mengungkapkan pada tahun 2023 adalah tahun terpanas yang pernah tercatat, temuan awal oleh tim peneliti internasional menunjukkan jumlah karbon yang diserap oleh daratan untuk sementara telah runtuh. Hasil akhirnya adalah hutan, tumbuhan dan tanah hampir tidak menyerap karbon. Selain itu, di lautan Glester Greenland dan lapisan-lapisan es mencair lebih cepat dari perkiraan sehingga memperlambat laju penyerapan karbon. Sebuah studi temuan RA Viscarra Rossel, dkk. dalam artikel A Warming Climate Will Make Autralian Soil A Ner Emitter of Atmospheric CO2 menyatakan tanah bahwa Australia kehilangan karbon tanah yang disebabkan oleh panas yang ekstrem sehingga mengalami kekeringan. Tidak hanya Australia, beberapa seperti Eropa, Prancis, Jerman, Republik Ceko, dan Swedia juga mengalami penurunan yang signifikan.

Banyak peneliti mengungkapkan tantangan saat ini adalah bagaimana melindungi carbon sink untuk menghentikan deforestasi, mengurangi emisi, serta memastikan udara sesehat mungkin. Melindungi carbon sink dapat dilakukan dengan melakukan reboisasi, mengurangi penggunaan transportasi, mengurangi efek rumah kaca, mendaur ulang sampah, hingga mengurai limbah pabrik dengan baik. Maka, harapan bumi kembali sehat dan makhluk hidup dapat tinggal lebih lama di dalamnya dapat terwujud.

Bagikan:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *