Thomas Brodie Sangster, aktor asal Inggris yang sejak kecil telah memukau penonton dengan bakatnya yang luar biasa. Melalui keterampilan berakting yang diwariskan kedua orang tuanya, pria kelahiran 16 Mei 1990 ini, memulai debut perdananya pada film komedi romantis berjudul Love Actually (2003). Ia memerankan tokoh bernama Sam, anak laki-laki yang mencari cinta. Penampilan berbakat dari anak usia enam tahun ini menuai pujian dari para penonton sehingga mengantarkannya kepada kesuksesan di dunia hiburan.
Sejak saat itu, Sangster terus mengembangkan bakat aktingnya melalui beberapa film terkenal, seperti Nanny Mcphee (2005) dengan memerankan Simon Brown, anak tertua dari tujuh bersaudara. Ia kemudian memerankan Paul McCartney, lelaki kidal pada film Nowhere Boy (2009). Ia juga membintangi film Death of Superhero (2011) adaptasi novel karya Anthony McCarten dan serial The Maze Runner (2014-2018). Selain akting dalam dunia perfilman, ia juga membintangi beberapa mini seri televisi, seperti Game of Thrones (2013-2014) sebagai Jojen Reed anak laki-laki dengan kemampuan supranatural, Godless (2017) sebagai Whitney Winn, dan The Queen’s Gambit (2020) sebagai Benny Watts, seorang pemain catur yang berbakat sekaligur mentor yang baik. Dari bakat aktingnya, ia meraih penghargaan Golden Nimph dengan kategori ‘Aktor Terbaik dalam Mini Series’ pada Monte Carlo Television Festival tahun 2003. Ia juga memenangkan Teen Choice Award pada tahun 2016 dengan kategori Choice Movie: Chemsitry pada film Maze Runner: The Scroch Trials.
Tak hanya ahli dalam berakting, Sangster juga menjadi pengisi suara dalam serial animasi. Ia menjadi pengisi suara untuk karakter Ferb Fletcher dalam serial animasi Phineas and Ferb (2007-2015). Kemampuan menghidupkan karakter Ferb melalui suaranya membuat serial tersebut terasa hidup sehingga dicintai para penonton dari berbagai kalangan.
Sangster selalu mampu memberikan gambaran emosi yang mendalam dan nyata sehingga mampu menghidupkan karakter yang beragam. Keahliannya dan kemampuannya dalam berakting telah menjadi senjata dalam dunia hiburan. Selain itu, pesona parasnya yang selalu terlihat awet muda menjadi daya tarik dalam penggambaran karakter muda yang bijaksana. Sangster juga selalu mengusahakan upayanya demi mendalami peran tertentu. Ia bersungguh-sungguh mempelajari beberapa instrumen musik, seperti gitar dan drum demi mendalami karakter Paul McCartney dan Sam. Ia bahkan pernah bergabung dengan sebuah grup band indie bernama Winnet pada tahun 2010 sebagai bassis. Sangster juga seseorang dengan kemampuan multibahasa yang mahir dalam beberapa bahasa, khususnya bahasa Spanyol dan Portugis.
Dibalik kemampuannya berakting, Sangster memiliki sedikit kesulitan karena menderita disleksia ringan. Bersama ibunya, ia mengatasi gejala tersebut dengan membaca naskah-naskah drama dan mempelajari setiap dialognya. Meski begitu, ia berhasil meraih kesuksesan di dunia hiburan dan mengukir namanya di dunia perfilman internasional. Sangster menjadi inspirasi bagi banyak orang bahwa kekurangannyalah yang menjadi kekuatannya untuk terus bersinar.
Success isn’t measured by how much money you make, but by how happy you are doing what you love. -Thomas Brodie Sangster