BANYUMAS – Pradianta Wijaya Sakti, seorang pemuda kelahiran Banyumas tahun 1996 yang terpilih mengharumkan nama daerah melalui ajang Kakang dan Mbak Banyumas pada tahun 2016, dikenal juga karena sikapnya yang cablaka atau blakasuta. Cablaka atau blakasuta adalah salah satu karakter khas masyarakat Banyumasan yang bermakna berterus terang/apa adanya/tanpa basa basi/blak-blakan (Prawiroatmojo 1988:52).

Motivasi besar lahir ketika Pradianta baru menginjak studi Ilmu Komunikasi di Universitas Jenderal Soedirman, beliau mengikuti ajang Kakang dan Mbak Banyumas agar rasa keinginannya untuk memberi kontribusi nyata pada daerah asal. “Saya ingin memajukan daerah asal, terutama di bidang pariwisata yang berbudaya,” ujarnya. Menurutnya, pemahaman mendalam tentang seluk-beluk Banyumas menjadi kunci penting agar bisa terpilih.
Selama masa pengabdiannya, ia dipercaya menjadi team leader dalam organisasi yang berfokus pada promosi pariwisata Banyumas. Kesempatan itu membuatnya lebih dekat dengan berbagai pihak, mulai dari masyarakat hingga pejabat daerah. “Mengenal dekat pejabat publik Pemda Banyumas jadi pengalaman berharga,” ungkapnya.
Meski menjalani beragam program, Pradianta mengaku tidak pernah menghadapi hambatan berarti. Ia justru memiliki cara sederhana namun efektif dalam menghadapi kendala. “Saya orangnya santai, diskusi sambil ngopi selalu jadi solusi,” tuturnya sambil tersenyum.
Salah satu momen paling berkesan baginya adalah ketika mendapat kesempatan untuk melangkah ke ajang tingkat provinsi. Baginya, pengalaman itu bukan hanya membuka wawasan, tetapi juga memperkuat perannya sebagai wakil Banyumas di level yang lebih tinggi.
Menurut Pradianta, posisi Kakang dan Mbak Banyumas memiliki arti lebih dari sekadar gelar simbolis. Ia menilai peran tersebut adalah bagian penting dari perencanaan daerah. Karena itu, ia mendorong generasi muda untuk ikut serta dalam ajang ini agar lebih mengenal jati dirinya dan memiliki kepedulian pada budaya lokal.

Menutup perbincangan, Pradianta menitipkan pesan inspiratif khas Banyumasan. “Jadilah pribadi yang cablaka atau blakasuta, identitas Banyumas bak seorang ksatria. Berperilaku apa adanya, tidak ada yang ditutup-tutupi,” pesannya. Ia juga menyampaikan apresiasi untuk masyarakat Banyumas “Ora kelalen ngaturaken kelilan, Banyumas maen berkat seduluran kabehan,” artinya adalah jangan lupa mengucapkan terima kasih, Banyumas bisa maju berkat persaudaraan semua warganya.
Editor: Meta