
Kuat Prayugi memberikan sambutan saat pelantikan pengurus HIMABISI KIP-K UNSOED 2025, Jumat (07/03/2025)
Purwokerto – Terpilihnya Kuat Prayugi sebagai Ketua Himpunan Mahasiswa Bidikmisi dan KIP-K Universitas Jenderal Soedirman (Himabisi KIP-K Unsoed) periode 2025 menjadi babak baru dalam perjalanan organisasi ini. Mahasiswa angkatan 2022 itu diberi amanah sebagai pemimpin setelah aktif bergulat dalam berbagai bidang kemahasiswaan, mulai dari BEM, kepanitiaan tingkat fakultas, hingga kepengurusan Himabisi sebelumnya. Keaktifannya menjadikannya sosok yang dinilai layak untuk melanjutkan tongkat estafet kepemimpinan
Yugi sempat merasa tertekan karena harus meneruskan jejak saudaranya, Kuat Prayuga, yang juga pernah menjabat sebagai ketua periode sebelumnya. Namun, ia tetap berusaha menjalani amanah itu dengan penuh tanggung jawab. “Jelas ada pressure, tapi sejauh ini alhamdulillah semua berjalan lancar,” ujarnya.
Motivasi terbesar seorang Kuat Prayugi dalam memimpin organisasi ini adalah menjadikannya sebagai ruang untuk belajar dan tumbuh bagi ribuan mahasiswa KIP-K Unsoed. Menurutnya, peran strategis Himabisi tidak hanya sebatas wadah kebersamaan, melainkan juga menghadirkan program nyata yang berdampak, seperti pelatihan kepemimpinan, kewirausahaan, literasi, advokasi, hingga pengabdian masyarakat melalui program Bidikmisi Mengabdi.
Melalui gaya kepemimpinan demokratis dan apresiatif, Yugi selalu melibatkan seluruh kepala departemen setiap pengambilan keputusan. Ia juga menekankan pentingnya memberikan apresiasi pada setiap progress yang dicapai pengurus sebagai bentuk dukungan moral.
Di periode kepemimpinannya, Himabisi memiliki lebih dari 70 program kerja. Namun, ada empat yang menjadi fokus, yaitu Lomba Esai dan Desain Grafis Nasional, Bidikmisi Mengabdi, Fun Gathering untuk penyambutan mahasiswa baru KIP-K, serta Seminar Inspiratif Mahasiswa KIP-K (SIMAK). Tahun ini, Himabisi juga meluncurkan kelas bahasa isyarat sebagai wujud inklusivitas.

Arsip foto pengurus HIMABISI KIP-K UNSOED 2025 setelah pelantikan, Jumat (07/03/2025)
Menurut Yugi, tantangan terbesarnya adalah keberagaman dari 98 pengurus dengan latar belakang berbeda. Namun, ia berusaha mengatasinya dengan manajemen yang adaptif dan aturan yang bisa dijalankan bersama. Selain itu, Himabisi juga berperan memberikan dukungan non-finansial bagi mahasiswa KIP-K, yakni dengan menyediakan pengalaman, relasi, serta ruang untuk berkembang melalui kegiatan organisasi.
Yugi menekankan pentingnya keberlanjutan program. Beberapa kegiatan, terutama pengabdian masyarakat, diupayakan agar tidak berhenti di satu periode saja, melainkan terus berlanjut sebagai kontribusi nyata bagi mahasiswa maupun masyarakat.
Harapannya, Himabisi KIP-K Unsoed ke depan bisa menjangkau lebih luas. “Bukan hanya untuk mahasiswa KIPK atau warga sekitar Unsoed, tapi juga untuk mahasiswa umum dan bahkan Indonesia,” tutupnya penuh optimisme.
Editor: Rahsya Ayu Arshinta