Safina Muthia, Suara Pemimpin di Balik PSM Gita Buana Universitas Jenderal Soedirman

Purwokerto Utara- Safina Muthia Khairunisa, seorang mahasiswi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Jenderal Soedirman angkatan 2023, yang saat ini menjabat sebagai ketua UKM PSM Gita Buana Suara (GBS). Bagi Safina, sebagai seseorang yang diamanahkan untuk menjadi ketua UKM PSM GBS bukan hanya sekedar jabatan saja, melainkan tanggung jawab yang besar yang harus Safina jalani dengan sepenuh hati. “Alhamdulillah aku diamanahkan menjadi ketua PSM GBS tahun ini. Aku merasa ini adalah sebuah kehormatan bagiku karena orang-orang memercayai aku sebagai ketua PSM GBS,” ujar Safina.

Hobi bernyanyinya yang kemudian membuat Safina mempunyai minat besar untuk bergabung dengan PSM GBS sejak awal masuk kuliah. Keseriusan Safina dalam bernyanyi dan berorganisasi tumbuh ketika ia mulai merasakan pengalaman sebagai anggota aktif PSM GBS. “Dari dulu aku memang suka banget nyanyi, tapi yang benar-benar bikin aku akhirnya menekuni bidang ini adalah saat aku menjadi anggota PSM GBS,” ucapnya.

Salah satu pengalaman yang paling berkesan menurut safina adalah ketika ia mengikuti masa pendidikan dasar yang dilaksanakan kurang lebih 3 bulan sebagai syarat menjadi anggota PSM GBS. Menurutnya, momen ini adalah momen yang penuh dengan suka dan duka, sekaligus membentuk mental dan memeperat kebersamaan anggota. “Masa-masa ini merupakan yang paling berat, tapi juga berkesan banget buat aku karena ada up and down, dan itu kerasa banget,” ujarnya. Bagi Safina, kenangan itu banyak lahir dari latihan rutin yang selalu mempertemukannya dengan teman-teman satu suara.

Keputusan Safina untuk menjabat sebagai ketua berasal dari dirinya sendiri yang memiliki rasa tanggung jawab dan dorongan untuk menjaga organisasi tetap solid. “Aku merasa suatu kehormatan orang-orang bisa memercayai aku dalam hal ini, selain itu aku juga merasa punya tanggung jawab dalam organisasi ini yang membuat aku memutuskan mengambil risiko yang ada,” tegasnya.

Meski begitu, perjalanan Safina sebagai ketua tidak selalu mulus. Safina kerap menghadapi kesulitan, karena kurangnya pengalaman dalam memimpin. Cara yang dilakukan Safina untuk menghadapi kesulitan tersebut yaitu dengan belajar dari ketua sebelumnya dan berdiskusi langsung dengan mereka. “Biasanya kalo aku lagi mengalami kesulitan kaya gini, aku suka mempelajari cara memimpin dari ketua yang sebelumnya, kadang aku juga suka curhat sama ketua sebelumnya untuk mengetahui bagaimana caranya menghadapi kondisi-kondisi seperti ini,” ujarnya.

Bagi Safina, kunci untuk tetap bertahan di tengah padatnya perkuliahan dan organisasi adalah kemampuan untuk mengatur waktu. “Time management merupakan hal yang paling penting menurut aku, makanya aku merasa dalam kesibukan antara organisasi maupun kuliah harus ada time management yang baik,” ucap safina.

Ketika Safina diminta untuk menggambarkan perasaannya saat ini, ia menyebutkan tiga kata yang mewakili perjalananya bersama PSM GBS, yaitu “seru, kekeluargaan, dan leadership.” Tiga kata itu menggambarkan bagaimana ia melihat organisasinya sebagai tempat belajar, rumah kedua, sekaligus ruang untuk melatih kepemimpinan.

Kisah Safina menunjukkan bahwa menjadi seorang pemimpin tidak selalu hadir dari pengalaman panjang, melainkan dari kemauan untuk belajar dan keberanian mengambil tanggung jawab. Dari seorang mahasiswi yang gemar bernyanyi, ia berkembang menjadi sosok pemimpin yang mampu mengharmonikan suara, rasa kebersamaan, sekaligus semangat organisasi. Melalui PSM Gita Buana, Safina membuktikan bahwa harmoni dalam musik dapat menjadi cerminan harmoni dalam kepemimpinan dan kehidupan.

Editor: Yusfi Shofiyatul Azmi

Bagikan:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *