Kisah Muhammad Dimas Ulinnuha, Mahasiswa UIN Saizu yang Menginspirasi Lewat Peran Lurah Pesantren

Muhammad Dimas Ulinnuha, seorang mahasiswa Universitas Islam Negeri Prof. K. H. Saifuddin Zuhri Purwokerto jurusan Hukum Keluarga Angkatan 2021, telah memulai jejak kepemimpinannya sejak SMP. Ia kini menjabat sebagai lurah Pondok Pesantren Manbaul Husna di Purwokerto.Peran yang dia emban dengan keyakinan kuat bahwa ia bisa menjadi pribadi yang bermanfaat bagi orang lain walaupun sedikit.

Sebagai lurah pondok, Dimas berperan penting dalam menggerakan acara kemasyarakatan, yang disebut sebagai “pondasi utama” untuk memperkuat dukungan dan partisipasi masyarakat, baik dalam acara bulanan maupun tahunan. Namun dalam perjalanannya tidak lepas dari tantangan. Ia mengakui adanya cemoohan dan omongan tidak mendukung yang menjadi hambatan terbesar. Untuk menghadapinya, Dimas selalu berpegang teguh pada prinsipnya.
“Saya selalu introspeksi dan evaluasi diri apa yang kurang tepat dan apa yang dilakukan untuk memperbaiki,” katanya.

Dimas meyakini “Ketika istikamah dalam menjalankan sesuatu walaupun sulit dan banyak rintangannya, jika memang baik dan bermanfaat, pastinya akan menjadi sebuah kebaikan bagi orang lain.” Keyakinan inilah yang membuatnya terus berjuang. Ia menganggap ilmu pengetahuan itu laksana lautan luas yang tak pernah berhenti berjuang. Dalam perjalanannya, Dimas banyak dipengaruhi oleh tokoh-tokoh penting, termasuk pengasuh pondok pesantren, Prof.H.Abdul Basit M.Ag, kedua orang tuanya, serta para guru di pesantren.

Pria yang lahir dan besar di Kebumen ini,menitipkan pesan mendalam bagi para generasi muda. “Teruslah berproses walaupun keadaan tidak memungkinkan, teruslah menjadi air yang selalu dibutuhkan oleh manusia, dan jangan menjadi orang yang sombong atas sebuah prestasi atau pencapaianmu,”ungkapnya. Dimas menyampaikan bahwa filosofi hidup berpusat pada tiga pilar utama yaitu: ketekunan, kebermanfaatan, dan kerendahan hati. Ia mengajak kita untuk tidak berhenti berjuang, selalu bermanfaat bagi sesama, dan tetap rendah hati dalam setiap pencapaian.

Editor : Nasya Ramadhani

Bagikan:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *