
Bagi Shofiyah Hasannatun Nida, yang akrab disapa Shofi kegagalan tidak menjadi alasan untuk berhenti berjuang. Mahasiswi Farmasi dari Universitas Muhamadiyah Purwokerto (UMP) ini justru menjadikan setiap kegagalan sebagai pijakan menuju prestasi yang lebih tinggi.
Shofi yang lahir pada tahun 2004, dikenal aktif baik dalam perlombaan maupun keorganisasian, mulai tertarik mengikuti perlombaan sejak duduk di bangku SMA. Saat itu, ia mulai dengan mengikuti Lomba Karya Tuis Ilmiah (LKTI) berhasil meraih juara , yang membuat Shofi semakin semangat untuk melanjutkan di jenjang kuliah.
Semangat itu terus berlanjut hingga ia menempuh pendidikan di jenjang perkuliahan. Beberapa kali ia gagal lolos ke babak selanjutnya, namun hal itu tidak membuatnya berhenti. Justru pengalaman tersebut mendorongnya untuk mencoba mengikuti berbagai ajang, seperti ujian Objective Structured Clinical Examination (OSCE) dan beragam olimpiade, sampai akhirnya ia juga ikut kompetisi Mahasiswa Berprestasi.

“Bagi saya, membahagiakan orang tua adalah motivasi utama. Saya juga belajar banyak dari kakak tingkat dan teman-teman yang selalu memberi dukungan semangat” ujar Shofi.
Salah satu pengalaman yang balig berkesan adalah ketikaia mengikuti Ahamad Dahlan International Youth Competition yang diselenggarakan oleh Universitas Ahmad Dahlan (UAD). Dalam ajang tersebut, ia tidak menyangka bisa meraih juara lomba essay dan sekaligus penghargaan lainnya.
Shofi mengaku, caranya mengatur waktu adalah dengan skala prioritas yang sangat efektif “Saya juga pernah terlalu sibuk lomba sampai sering tidak masuk kelas. Terkadang ada rasa malas mengerjakan tugas-tugas dan lainnya,” ujar Shofi. Namun ia menyadari bahwa tugas utamanya adalah kuliah. Dengan target IPK yang baik, ia berusaha konsisten agar nilai akademiknya tetap terjaga.
Momen penting lainnya adalah saat ia bergabung dalam Program Penguatan Kapasitas Organisasi Kemahasiswaan (PPK Ormawa). Pada awalnya ia merasa ragu, tetapi berkat dorongan teman-temannya, ia berhasil mencapai prestasi gemilang yang menambah daftar prestasinya.
Dengan semangat pantang menyerah, Shofiyah Hasanatun Nida membuktikan bahwa kegagalan bukanlah akhir dari segalanya, melainkan kesempatan untuk terus belajar bangkit, dan meraih lebih banyak prestasi di masa depan.
Editor: Azra Asyira Ayuntiar