Kang Arul, Sang Inovator di Balik Kampung Gagot

Kampung Gagot di Desa Kutawuluh, Purwanegara, Banjarnegara, sudah lama dikenal sebagai wisata edukasi berbasis pertanian. Setiap pekan, puluhan hingga ratusan pengunjung datang silih berganti. Di baliknya ada Amrullah atau biasa disebut “Kang Arul”, pencetus ide sekaligus pengelola, yang menghadirkan program-program unik untuk menarik minat masyarakat.

Gagasan ini lahir dari keprihatinan Kang Arul setelah sepuluh tahun mendampingi petani. Ia melihat mayoritas petani berusia 40 tahun ke atas, sementara generasi muda jarang sekali yang mau terjun ke dunia pertanian. Akhir 2017, ia mengajak warga bermusyawarah, lalu menyepakati Dusun Gagot sebagai lokasi eduwisata. Pada April 2018, Kampung Gagot resmi dibuka dan langsung mendapat sambutan positif.

Program utama Kampung Gagot meliputi tiga paket edukasi: Petani Ceria, Petani Keren, dan Petani Sejahtera. Selain praktik bertani, paket ini juga menanamkan nilai, menghasilkan karya tulis atau video, hingga mendorong wirausaha melalui produk pertanian. Kampung Gagot juga membuka program magang, pelatihan, serta kegiatan tambahan seperti kuliner lokal, homestay, dan pengelolaan ternak yang melibatkan warga.

Sumber: Dokumen pribadi narasumber.

Walaupun begitu, Kang Arul tidak mengelak bahwa tantangan yang masih terus dihadapi hingga kini terletak pada sumber daya manusia. Menurut Kang Arul, manajemen dibuat sederhana agar mudah dijalankan, meski untuk operasional seperti tour guide dan dapur sudah ditangani warga dengan baik. Untuk keberlanjutan Kampung Gagot, ia mengusung konsep Piramida Smartfarm: pertanian bukan sekadar mencari uang, melainkan keberlangsungan hidup manusia. “Belajarlah bertani selagi masih tinggal di bumi, selagi di bumi maka belajarlah bertani.”

Harapannya, Kampung Gagot bukan hanya destinasi wisata edukasi di Banjarnegara, tetapi juga inspirasi yang bisa menyebar ke seluruh Indonesia. “Gagot bisa dimiliki banyak orang, bukan secara fisik, melainkan pemikirannya. Pertanian adalah jati diri kita, selama di bumi maka belajarlah bertani,” pesan Kang Arul.

Editor: Navaryn Luna Fatika

Bagikan:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *