Kedai Jajanan Olos (Sumber : Dokumentasi Pribadi/K.A)
Purwokerto – Siapa sangka jajanan khas Tegal bernama Olos kini juga punya banyak penggemar di Purwokerto. Jajanan berbahan dasar tepung tapioka dan tepung terigu ini berbentuk bulat, dengan isi yang beragam, mulai dari sayur, ayam keju, hingga original.
Seorang penjual Olos di Purwokerto yang berjualan di sekitar pertigaan Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto menceritakan bahwa ia sudah mulai berjualan sejak tahun 2019. “Mayoritas pembeli saya itu mahasiswa. Biasanya paling ramai saat jam istirahat, jam 9 pagi sama jam 12 siang,” jelasnya. Ia berjualan selama 12 jam penuh, dari pukul 9 pagi hingga 9 malam.
Menurutnya, tantangan terbesar berjualan Olos justru datang saat libur semester. “Kalau libur, mahasiswa pulang kampung, jadi daya beli menurun,” ungkapnya. Meski begitu, ia terus berinovasi dengan menawarkan beragam varian rasa, baik dari isi maupun bumbu taburnya. Ada pilihan bumbu asin manis, pedas, hingga varian unik lain yang bisa disesuaikan dengan selera pembeli.
Salah seorang mahasiswa pembeli Olos mengaku suka dengan variasi bumbu yang tersedia. “Olosnya banyak varian bumbunya, jadi bikin enggak bosen,” ujarnya.

Agar tetap eksis di tengah banyaknya pilihan jajanan modern, penjual ini punya strategi sederhana. “Kuncinya rasa harus tetap autentik. Selain itu, promosi lewat media sosial juga penting biar Olos dikenal lebih banyak orang, bahkan dari luar kota Tegal,” katanya.
Dengan kelezatan dan keunikan rasanya, Olos tak hanya menjadi camilan murah meriah, tetapi juga bagian dari budaya kuliner yang terus hidup di kalangan mahasiswa Purwokerto.
Editor : Lusi Rahmalia
