Purwokerto – Desa Jipang menjadi saksi pembukaan kegiatan Bidikmisi Mengabdi tahun 2025 yang digelar oleh Himabisi KIP-K Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed), Minggu (14/9). Program ini resmi dibuka dengan pemukulan gong yang dilakukan oleh Kepala Desa Jipang, hal ini disaksikan mahasiswa, warga desa, serta sejumlah tamu undangan.
Project Officer Bidikmisi Mengabdi 2025, Arif, menjelaskan bahwa tujuan utama dilaksanakannya kegiatan ini adalah guna menjalankan tridharma perguruan tinggi, khususnya pengabdian masyarakat. “Secara khusus, kami ingin merasakan langsung dinamika di masyarakat, karena nantinya mahasiswa setelah lulus juga akan terjun ke masyarakat. Jadi, kami berharap lewat kegiatan ini mereka sudah siap,” ujar Arif.
Agenda pembukaan kegiatan meliputi sambutan dari berbagai pihak, termasuk ketua umum Himabisi, kepala desa, hingga pembina Himabisi. Selain itu, juga dilakukan pemaparan mengenai program Bidikmisi Mengabdi serta sosialisasi KIP-K.
Kegiatan ini melibatkan mahasiswa KIP-K sebagai panitia, Himabisi KIP-K Unsoed, serta warga Desa Jipang, mulai dari perangkat desa, ibu PKK, hingga masyarakat umum. Selain itu, acara Bidikmisi Mengabdi 2025 juga melibatkan dari Dinas Pertanian, Dinas Tenaga Kerja, Koperasi dan UMKM (Dinnakerkop UKM). Dari pihak kampus, tampak hadir Eko Sumanto selaku pembina dan Andi selaku penanggung jawab bidang akademik.
Secara resmi, kegiatan Bidikmisi Mengabdi berlangsung mulai tanggal 14 September hingga 26 Oktober 2025. Namun, sejak 11 September lalu, sejumlah program sudah mulai dijalankan, salah satunya adalah tes kesehatan untuk warga. Selama kurang lebih dua bulan, mahasiswa akan melaksanakan kegiatan di empat bidang berbeda, yaitu ekonomi, kesehatan, pendidikan, dan lingkungan.
“Di bidang pendidikan, misalnya, ada program mengajar TPQ, sekolah alam, serta lomba untuk anak-anak. Di bidang lingkungan ada pembuatan pupuk, dan masih banyak kegiatan lainnya,” jelas Arif.
Ia juga menegaskan bahwa kegiatan pengabdian ini sangat penting, baik bagi mahasiswa maupun masyarakat desa. “Setiap individu mahasiswa pasti nantinya akan terjun langsung ke masyarakat. Dengan adanya program ini, mereka sudah dididik sejak awal. Sementara bagi masyarakat desa, potensi yang ada dapat lebih ditingkatkan dengan hadirnya mahasiswa. Respon masyarakat juga sangat baik,” imbuhnya.
Dengan semangat kolaborasi antara mahasiswa dan masyarakat, Bidikmisi Mengabdi 2025 diharapkan tidak hanya sekadar program saja, tetapi juga menjadi warisan pengalaman dan perubahan positif yang berkelanjutan.
Editor: Aisyananda Salsabila