Wonosobo – Seorang balita mengalami luka di kepala akibat tertimpa seng yang tertiup angin kencang saat peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1447 H di Kampung Semagung, Pagerkukuh, Wonosobo, Jawa Tengah, Minggu (14/9/2025) siang.

Foto : Dokumentasi Pribadi Aprillia Putri
Kejadian terjadi sekitar pukul 12.30 WIB ketika angin kencang menerbangkan seng pelindung di area tratag (tenda acara) hingga mengenai balita berusia sekitar 1 tahun tersebut. Korban langsung dilarikan ke Rumah Sakit Islam (RSI) Wonosobo untuk mendapatkan perawatan medis.
“Korban mengalami luka di bagian kepala dan langsung dijahit oleh tim medis,” ujar salah satu panitia acara.
Menurut laporan panitia, kejadian ini terjadi murni akibat cuaca ekstrem. Tidak ada tanda-tanda atau peringatan sebelumnya bahwa cuaca akan memburuk.
“Ini murni karena angin kencang yang memang sedang terjadi di Wonosobo. Kami langsung membawa korban ke RSI, dan saat ini kondisinya sudah ditangani dengan baik,” jelas Supriyadi, salah satu panitia acara.
Pascakejadian, panitia langsung melakukan evaluasi dan perbaikan pada instalasi tenda serta perlengkapan lainnya.
“Kami akan mengecek ulang seluruh seng yang terpasang dan memberikan pemberat tambahan agar tidak terbang kembali,” tambahnya.
Raisya, salah satu saksi mata yang berada di lokasi kejadian, membenarkan bahwa cuaca saat itu sangat buruk.
“Anginnya sangat kencang, dan cuaca juga panas. Seng itu tiba-tiba terlepas dari bagian atas tenda dan langsung mengenai korban. Orang-orang langsung panik, dan ibunya yang pertama kali menolong,” jelas Raisya.
Meski demikian, Raisya menilai lokasi acara sebenarnya sudah disiapkan dengan baik.
“Sebenarnya aman saja, karena seng sudah diberi pemberat. Mungkin karena anginnya luar biasa kencang, jadi tetap bisa terlepas,” tambahnya.
Meski sempat terganggu, acara peringatan Maulid Nabi tetap berlangsung dengan penyesuaian di beberapa titik lokasi agar lebih aman. Panitia juga mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap perubahan cuaca yang tidak menentu.
Editor: Azmi Revania Amanda