BEM Unsoed Gelar School of Leadership Organization (SOLO) 2025

School of Leadership Organization (SOLO) 2025 (Foto: Dokumentasi Pribadi)

PURWOKERTO – Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Jenderal Soedirman melalui Departemen Pengembangan Sumber Daya Mahasiswa (PSDM) menyelenggarakan School of Leadership Organization (SOLO) 2025. Program sekolah kepemimpinan ini diikuti oleh 100 mahasiswa aktif Unsoed yang terpilih melalui proses screening yang ketat.

SOLO 2025 mengusung tema “Kepemimpinan Transformasional yang Mampu Memberikan Perubahan Positif serta Lingkungan Tim yang Harmonis”. Program ini dirancang khusus untuk meningkatkan potensi, pemahaman, dan kontribusi mahasiswa dalam berorganisasi.

Kegiatan ini terbagi dalam beberapa tahapan, dimulai dari Circle Organization (CO) yang berlangsung pada 13 September di Gedung Roedhiro FEB Unsoed, dilanjutkan pada 14 September di Aula FPIK Unsoed, dan 20 September di Integrated Academic Building (IAB) Unsoed. Puncak acara akan diselenggarakan pada 28 September 2025 di Graha Widyatama Unsoed yang terbuka untuk siswa dan mahasiswa umum se-Indonesia.

Rangkaian kegiatan SOLO meliputi Circle Organization (CO) yang terdiri dari tiga pertemuan. Setiap pertemuan menampilkan pemaparan materi dari trainer berpengalaman dan Focus Group Discussion (FGD) bersama pendamping tentang berbagai topik kepemimpinan transformasional serta materi aplikatifnya.

Mikhael Hardika Pratomo, mahasiswa Program Studi Agribisnis yang menjadi salah satu peserta SOLO 2025, mengungkapkan ketertarikannya mengikuti program ini karena adanya narasumber berpengalaman seperti Sadam Permana dan Presiden BEM Unsoed, Muhammad Hafizh Baihaqi.

“Sebagai mahasiswa baru, saya membutuhkan pengalaman dan pandangan tentang organisasi di dunia perkuliahan,” ujarnya.

Kegiatan SOLO memberikan manfaat besar bagi Mikhael, mulai dari memperoleh pengetahuan baru sebagai bekal berorganisasi hingga mengenal potensi diri dan memperluas relasi antarmahasiswa.

“Kepemimpinan bagi mahasiswa sangat penting, karena kita sering berdiskusi dengan orang lain baik dalam lingkup kecil maupun besar. Di organisasi, kepemimpinan penting untuk menyatukan anggota dengan visi misi yang sama,” jelasnya.

Setelah mengikuti SOLO 2025, Mikhael berharap dapat mengaplikasikan semua materi yang diperoleh untuk membuka peluang bergabung dengan organisasi.

Program SOLO 2025 diharapkan dapat mencetak kader-kader pemimpin masa depan yang mampu memberikan kontribusi positif bagi organisasi dan lingkungan kampus Universitas Jenderal Soedirman.

Editor: Dwi Intan Febriani

Bagikan:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *