
(Sumber: dokumentasi pribadi)
Melung — Memasuki bulan Rabiul Awal atau yang dikenal sebagai bulan Maulid Nabi Muhammad SAW, masyarakat Desa Melung kembali menggelar tradisi pengajian rutin sebagai wujud kecintaan kepada Rasulullah.
Kegiatan keagamaan ini berlangsung selama satu bulan penuh dengan sistem bergiliran di rumah-rumah warga. Setiap pengajian diawali dengan pembacaan doa , dilanjutkan dengan lantunan shalawat yang menciptakan suasana khidmat terasa ketika para warga yang menghadiri melantunkan doa sebagai bentuk syukur dan penghormatan kepada Nabi Muhammad SAW.
Dalam tausiyahnya, Ustadzah yang hadir sebagai penceramah, mengajak warga pentingnya meneladani akhlak Rasulullah dalam kehidupan sehari-hari. “Maulid bukan hanya perayaan lahirnya Nabi, tapi momentum untuk memperbaiki diri dan memperbanyak amal kebaikan,” ujarnya.
Selain pengajian, warga juga mengadakan makan bersama usai acara sebagai simbol kebersamaan dan keberkahan. Tradisi ini sekaligus menjadi wadah untuk mempererat silaturahmi antar warga.
Masyarakat berharap, pengajian rutin di bulan Maulid Nabi ini dapat terus dilestarikan sebagai sarana mempererat silaturahmi, memperkuat iman, serta menumbuhkan rasa cinta kepada Nabi Muhammad SAW.
Editor: Nasya Ramadhani