Tegal — Kabupaten Tegal tidak hanya dikenal dengan kuliner khasnya seperti tahu aci dan soto tauco, tetapi juga melalui destinasi wisata yang ditawarkan. Salah satunya yang semakin populer adalah objek wisata alam Waduk Cacaban yang terletak di Desa Penujah, Kecamatan Kedung Banteng, Kabupaten Tegal. Dengan pemandangan air luas yang dikelilingi perbukitan hijau, waduk ini menjadi tujuan favorit masyarakat untuk melepas penat sekaligus menikmati panorama alamnya yang indah.
Waduk Cacaban beroperasi setiap hari dari pukul 06.00 hingga 21.00 WIB. Pada pagi hari, kabut tipis kerap terlihat menyelimuti permukaan air. Saat berganti sore, warna langit jingga menjadikan Waduk Cacaban tempat terbaik untuk menyaksikan matahari terbenam.
Dari pintu masuk, pengunjung langsung disambut oleh hamparan air luas dengan latar perbukitan hijau. Suasana tenang ditambah dengan angin sepoi-sepoi membuat siapapun merasa betah untuk berlama-lama.
Amel, seorang pengunjung, mengungkapkan pengalamannya. “Kalau pergi ke sini better waktu sore hari, kalau siang terlalu panas. Walaupun di sini disediakan tempat buat duduk-duduk, tapi tetap aja lebih enak ke sini waktu sore, suasananya lebih nyaman,” katanya, Minggu (21/9).
Selain panorama alam, Waduk Cacaban juga menawarkan berbagai aktivitas wisata. Pengunjung dapat mencoba perahu wisata dengan tarif Rp15.000-Rp20.000 per orang untuk berkeliling waduk. Tersedia pula kuda tunggang dan ATV di area sekitar waduk, khusus pada hari Sabtu dan Minggu, dengan harga yang ditawarkan berkisar antara Rp20.000-Rp50.000.
Harga tiket masuk Waduk Cacaban relatif terjangkau, yakni Rp10.000 per orang. Tidak heran jika lokasi ini ramai dikunjungi saat akhir pekan maupun saat musim liburan. Selain untuk rekreasi, tak jarang juga ada rombongan sekolah yang datang untuk wisata edukasi.
Dengan dukungan dari pemerintah daerah dan masyarakat setempat, Waduk Cacaban berpotensi menjadi destinasi wisata andalan Kabupaten Tegal. Bagi Anda yang ingin mencari ketenangan jauh dari hiruk pikuk kota, Waduk Cacaban adalah pilihan tepat untuk sekadar merehatkan pikiran.
Editor: Alifia Rizqi Ramadhan
