
Brebes – Anang Fathoni merupakan seorang pengajar di SD Negeri 2 Brebes sekaligus dosen Universitas Terbuka (UT) yang memiliki hobi menulis hingga menerbitkan beberapa buku. Hobi ini ia miliki sejak kelas VIII SMP, “saat itu, saya mengikuti lomba menyanyi tunggal tingkat provinsi di Solo pada tahun 2010 selama tiga hari. Di sana, saya tinggal di asrama haji, Ddonohudan, Solo. Salah satu rekan saya berkata kalau sudah besar, ia ingin menerbitkan buku sendiri, agar cucu-cucunya tahu kakeknya pernah memiliki buku karyanya sendiri. Sejak saat itu, saya terinspirasi untuk menulis,” ujarnya, Jumat (3/10/25).
Kini, Anang dikenal sebagai pakar dalam keterampilan menulis buku, berkat konsistensinya dalam menghasilkan karya ilmiah maupun sastra yang bermanfaat bagi siswa, mahasiswa, pendidik, hingga masyarakat umum. Meski baru menekuni dunia kepenulisan sejak 2021, namanya kian dikenal berkat buku pertamanya berjudul Hidup Bukan Untuk Menyerah, sebuah memoar kolaboratif yang ditulis bersama rekan penulis lain. Sejak itu, ia terus mengasah kemampuannya melalui berbagai lomba karya tulis ilmiah tingkat nasional semasa kuliah di Universitas Yogyakarta, bahkan meraih juara di Makassar, Bangka Belitung, dan Yogyakarta. Artikel ilmiahnya pun terbit di jurnal Sinta, dan dua kali dipublikasikan UNICEF saat pandemi Covid-19.
Beberapa dari bukunya banyak digunakan di perguruan tinggi. Di antaranya Media dan Pendekatan Pembelajaran di Era Digital (2023), Transformasi Pendidikan (2023), Konsep Dasar Ilmu Pengetahuan Alam (2024), hingga Teori dan Psikologi Belajar Anak (2025). Ia juga menulis Buku Pendamping Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial untuk SD/MI Kelas III – VI (2025) dan terlibat dalam empat antologi puisi serta karya sastra lain seperti Hidup Bukan Untuk Menyerah (2021), Berdamai dengan Masa Lalu: Tidak Ada Kata Terlambat untuk Mengubah Masa Depan (2021), dan Menjadi Pribadi Transformatif & Inspiratif (2022).

Saat ini, Anang tengah menyiapkan dua buku terbaru, yaitu “Konsep Dasar Ilmu Pengetahuan Alam Biologi : Makhluk Hidup, Organisasi Kehidupan, dan Sistem Tubuh” yang berfokus pada pemahaman dasar biologi, serta “Metamorfosis Pendidikan di Era Digital: Strategi dan Implementasi Untuk Guru Masa Depan” yang mengulas strategi dan implementasi digitalisasi pendidikan. Buku pertama ditargetkan terbit akhir 2025, sementara buku kedua direncanakan rilis pada 2026–2027. Ke depannya, ia bahkan berencana menulis novel bersama istrinya.
Tantangan dalam menulis buku menurut Anang, “konsistensi dalam menulis. Seringkali ada hal-hal yang membuat menulis menjadi kurang konsisten, misalnya banyak pekerjaan yang ada di sekolah atau di kampus, banyaknya deadline di luar kepenulisan, atau bahkan saat jenuh dan butuh ketenangan batin,” ujarnya. Cara mengatasi tantangan tersebut biasanya Anang membuat deadline antar bab. Bila ada ide muncul, ia langsung menulisnya.
“Menulis bukan sekadar menuangkan gagasan, melainkan juga tanggung jawab intelektual untuk memberi manfaat bagi generasi yang akan datang,” pungkasnya.
Editor: Dhia Salsabila Febriyana