Gombong – Kebiasaan mahasiswa mengonsumsi kopi kekinian dan makanan instan dinilai mengancam kesehatan jangka panjang. Risiko utama yang mengintai adalah penyakit kronis seperti Diabetes Tipe 2 hingga komplikasi pada ginjal. Anita Prasetyo, Ahli Gizi dari RSU Purbowangi, menyoroti rendahnya kesadaran gizi di kalangan pelajar yang disibukkan oleh padatnya jadwal akademik.
Anita menjelaskan bahwa masalah utama bukan pada kopi murni, melainkan pada racikan kopi modern yang sudah bercampur susu tinggi lemak, gula buatan, dan tambahan lain. Di saat bersamaan, kecenderungan memilih makanan instan berlemak dan tinggi MSG membuat asupan mahasiswa menjadi sangat tidak seimbang.
Dampak jangka panjang dari kebiasaan ini sangat fatal. “Diabetes nantinya berdampak pada ginjal. Komplikasinya bisa berlanjut ke penyakit jantung,” ujar Anita. Ia menegaskan bahwa kasus ginjal pada usia muda kini banyak dipicu konsumsi minuman dan makanan instan.
Untuk mencegah hal itu, Anita menyarankan mahasiswa beralih ke kopi tanpa gula atau susu rendah lemak serta memperbanyak air putih. Kebiasaan menyiapkan makanan sendiri juga perlu dibiasakan dengan menu seimbang berisi protein dan sayuran. Ia menambahkan, universitas dapat berperan melalui program edukasi gizi agar mahasiswa memahami pentingnya pola makan sehat.
Editor : Hayuningtyas Sekar Purlitasari
