sumber dokumentasi: marvin jpg.
Purwokerto— Literasi digital masyarakat Indonesia terus meningkat seiring dengan semakin luasnya akses internet dan berkembangnya ekosistem digital nasional. Berdasarkan laporan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) tahun 2025, indeks literasi digital nasional tercatat sebesar 3,65 dari skala 5, meningkat dibandingkan tahun 2022 yang berada pada angka 3,54.
Peningkatan ini menandakan bahwa kesadaran dan kemampuan masyarakat dalam memanfaatkan teknologi digital semakin membaik. Namun, para pakar menilai kenaikan tersebut masih relatif kecil, sementara tantangan seperti keamanan data pribadi dan etika bermedia sosial masih perlu perhatian serius.
Menurut laporan terbaru Indeks Masyarakat Digital Indonesia (IMDI) 2025, pengukuran literasi digital kini menjadi bagian dari kerangka yang lebih luas, mencakup empat pilar utama: infrastruktur dan ekosistem digital, literasi digital, pemberdayaan masyarakat digital, serta lapangan kerja digital. Melalui pendekatan ini, pemerintah berupaya tidak hanya mengukur kemampuan teknis masyarakat, tetapi juga dampak sosial dan ekonomi dari penggunaan teknologi digital.
Meski demikian, masih banyak masyarakat yang belum berhati-hati dalam menjaga keamanan data pribadi di ruang siber. Sejumlah survei menunjukkan sebagian besar pengguna media sosial masih dengan mudah membagikan informasi pribadi seperti nomor telepon dan tanggal lahir di platform publik, sehingga meningkatkan risiko penyalahgunaan data.
Komdigi menyatakan bahwa berbagai program literasi digital nasional terus digencarkan melalui Gerakan Nasional Literasi Digital, bekerja sama dengan lembaga pendidikan, komunitas, dan sektor swasta. Program ini melibatkan kegiatan pelatihan, webinar, lokakarya, hingga kampanye digital yang telah menjangkau jutaan masyarakat di berbagai daerah.
“Peningkatan literasi digital harus diimbangi dengan kesadaran etika dan keamanan. Masyarakat bukan hanya dituntut bisa memakai teknologi, tetapi juga bijak, kritis, dan bertanggung jawab di dunia digital,” ujar Ndari, salah satu praktisi pendidikan.
Dengan situasi ini, langkah ke depan yang disarankan adalah memperkuat integrasi literasi digital ke dalam kurikulum sekolah dan perguruan tinggi, menggelar pelatihan keamanan digital secara berkelanjutan, serta menyediakan infrastruktur pendukung agar masyarakat bisa memanfaatkan ruang digital dengan produktif dan aman.
Editor: Hestina Novesima
