Purwokerto — Pemerintah Indonesia resmi meluncurkan Program Sekolah Rakyat sebagai langkah strategis memperluas akses dan pemerataan pendidikan bagi seluruh anak bangsa. Program ini merupakan pendidikan gratis berbasis asrama (boarding school) untuk jenjang SD, SMP, dan SMA, dengan seluruh biaya ditanggung pemerintah, termasuk tempat tinggal, konsumsi, dan kebutuhan dasar lainnya.
Saat ini ada 100 lokasi Sekolah Rakyat yang beroperasi di seluruh Indonesia untuk tahun ajaran 2025/2026, dengan 63 titik telah beroperasi pada 14 Juli 2025 dan 34 titik lainnya akan menyusul pada akhir Juli mendatang. Sekolah Rakyat dijadwalkan mulai beroperasi pada tahun ajaran 2025/2026, dengan proses seleksi siswa dan rekrutmen guru yang dilakukan pada pertengahan tahun 2025. Untuk menjamin kelangsungan pendidikan, orang tua atau wali murid diwajibkan menandatangani perjanjian agar anak mengikuti seluruh proses pembelajaran hingga selesai, sebagai upaya mencegah risiko putus sekolah akibat tekanan ekonomi.
Selain berfokus pada akademik, Sekolah Rakyat juga menanamkan nilai karakter, kemandirian, dan kepemimpinan melalui pembelajaran terintegrasi dan pelatihan keterampilan hidup (life skills). Program ini selaras dengan misi pemerintah dalam melaksanakan program wajib belajar 12 tahun serta memperkuat pelaksanaan pendidikan karakter untuk mencetak generasi muda yang berdaya saing, mandiri, dan berintegritas.
Pendidikan di Sekolah Rakyat dirancang seimbang antara teori dan praktik, melalui berbagai kegiatan ekstrakurikuler dan pelatihan agar lulusan siap menghadapi dunia kerja maupun pendidikan lanjutan. Pemerintah sendiri menegaskan bahwa pendidikan adalah hak dasar warga negara dan kunci pembangunan bangsa. Kehadiran Sekolah Rakyat diharapkan dapat menjadi solusi atas kesenjangan pendidikan di daerah, sekaligus memperkuat kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan lembaga pendidikan demi keberlanjutan program ini.
Peluncuran Sekolah Rakyat menjadi tonggak penting pembangunan pendidikan nasional dan simbol komitmen pemerintah dalam menciptakan masa depan yang lebih baik bagi seluruh anak Indonesia.
Editor: Dhia Salsabila Febriyana
