Berteman dengan Gamelan: Hidupkan Seni Lokal di Tengah Hiruk Pikuk Perkuliahan

Purwokerto Kala itu, di sore menjelang malam lingkungan kampus masih dipadati oleh mahasiswa, beberapa duduk di gazebo mengerjakkan tugas yang sudah mendekati deadline, ada pula yang memadati area pendopo sembari bertukar cerita, bergosip, ataupun berdiskusi. Mereka tenggelam dalam dunianya sendiri.

Namun, di samping itu, ada mahasiswa yang memilih singgah ke sebuah ruangan yang letaknya di pojok kampus. Bergabung dengan teman-temannya yang lain, memainkan alat musik. Pukulan bonang yang membaur dengan alunan balungan seperti saron dan demung membuat suasana menjelang malam di kampus menjadi lebih hangat, menyatu dengan cahaya senja yang remang-remang.

UKM Sentra (Unit Kegiatan Mahasiswa Seni Tradisional) menjadi bagian dari Fakultas Ilmu Budaya Unsoed yang senantiasa menyelipkan nilai-nilai kearifan lokal di tengah hiruk pikuk kampus yang tiada habisnya. Alunan yang terdengar setiap sore hari seolah menjadi suara latar aktivitas mahasiswa di lingkungan kampus Fakultas Ilmu Budaya.

UKM Sentra dibentuk pada 2 Maret 2022, sekarang telah melalui tiga regenerasi anggota. Tujuan dibentuknya UKM Sentra adalah untuk mengenalkan kearifan lokal Banyumas melalui alat musik gamelan. Setiap dua kali dalam seminggu, UKM Sentra mengadakan latihan rutin. Banyak anggota yang menganggap UKM Sentra sebagai tempat untuk meyalurkan hobi, belajar kebudayaan, dan tempat untuk tumbuh.

Dalam beberapa kesempatan, UKM Sentra turut memeriahkan acara-acara di kampus. Seperti tampil pada acara Diesnatalis Fakultas Ilmu Budaya yang ke-11 yang dihadiri oleh Rektor Universitas Jenderal Soedirman. Pada Oktober 2025, UKM Sentra juga berkesempatan menjadi pengiring lomba fashion show pada acara Skyfest 2025 Universitas Jenderal Soedirman.

Dokumentasi Skyfest 2025/UKM Sentra Fakultas Ilmu Budaya

Usai tampil memukau di hadapan Rektor dan civitas akademika, rasa bangga sekaligus haru terpancar dari wajah para anggota UKM Sentra. Suara gamelan yang mengalun saat itu bukan sekadar irama, tetapi juga wujud kerja keras dan kebersamaan mereka selama latihan. “Rasanya senang, terharu bercampur menjadi satu karena kami dapat menyelesaikan penampilan dengan baik,” ungkap salah satu anggota.

Bagi mereka, setiap nada yang dimainkan menjadi bukti bahwa seni tradisional tetap hidup di tengah kehidupan kampus yang modern. Para mahasiswa belajar bahwa keberanian untuk tampil dan menjaga budaya adalah bagian dari proses berkembang bersama UKM Sentra.

Editor: Karin Alya Lestari

Bagikan:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *