Foto : (Dokumentasi https://www.instagram.com/p/C3faurHry0r/?igsh=MTAxbmVrZzhhZjFleQ==)
Purwokerto — SD IT Mutiara Hati Purwokerto terus menguatkan karakter dan pemahaman keislaman siswa sejak dini melalui pembelajaran Bahasa Arab. Program ini telah diterapkan sejak sekolah berdiri dan menjadi salah satu program unggulan di lembaga tersebut.
Guru pengampu Bahasa Arab, Ustaz Wahyu Nur, menjelaskan bahwa pembelajaran Bahasa Arab bukan hanya berfokus pada kemampuan berbahasa, tetapi juga sebagai sarana mengenalkan nilai-nilai Islam secara lebih mendalam.
Program ini dijalankan oleh guru Bahasa Arab, Ustaz Wahyu Nur, dengan dukungan penuh Kepala Sekolah, Ustaz Naryo, serta seluruh tenaga pendidik.
“Dengan dasar Bahasa Arab yang kuat, siswa akan lebih mudah memahami ajaran Islam ketika dewasa nanti,” ujar Ustaz Wahyu saat ditemui di ruang kelas.
Pembelajaran berlangsung di ruang kelas SD IT Mutiara Hati Purwokerto yang telah dilengkapi fasilitas pendukung seperti modul dan proyektor.
Menurut Ustaz Wahyu, selain memperkuat pemahaman keislaman, Bahasa Arab dapat menjadi sarana pembentukan karakter.
“Pembelajaran Bahasa Arab di tingkat dasar secara tidak langsung mengikat siswa untuk senantiasa berbicara yang baik dan meningkatkan karakter,” jelasnya.
Menurut Ustaz Wahyu, selain memperkuat pemahaman keislaman, Bahasa Arab dapat menjadi sarana pembentukan karakter.
“Pembelajaran Bahasa Arab di tingkat dasar secara tidak langsung mengikat siswa untuk senantiasa berbicara yang baik dan meningkatkan karakter,” jelasnya.
Metode pembelajaran dibuat variatif dan interaktif, meliputi kegiatan mendengar, berbicara, membaca, dan menulis. Untuk menghadapi karakter siswa yang heterogen, Ustaz Wahyu menerapkan aturan kelas yang disepakati bersama dan menggunakan komunikasi yang mampu memancing fokus siswa.
Namun, ia mengakui kendala yang sering muncul adalah kurangnya fokus siswa saat belajar. Untuk mengatasinya, pembelajaran dibuat lebih cair, santai, namun tetap terarah.
Dalam segi sarana dan kualitas pendidik, sekolah aktif memberikan dukungan.
Menurut Kepala Sekolah, Ustaz Naryo, pihak sekolah menyediakan modul, proyektor, serta seminar peningkatan kompetensi bagi guru. Guru juga diberi ruang untuk belajar mandiri guna memperkaya metode pengajaran.
Meski tantangan ada, respons siswa justru menunjukkan hasil positif.
“Alhamdulillah, kebanyakan dari mereka antusias,” tambah Ustaz Wahyu.
Dengan dukungan sarana, metode pembelajaran yang interaktif, dan keterlibatan guru dalam pengembangan kompetensi, pembelajaran Bahasa Arab di SD IT Mutiara Hati diharapkan semakin memperkuat karakter islami siswa sejak usia dini.
