Banjarnegara — Di tengah hamparan dataran tinggi yang dingin dan berkabut, tampak kepulan asap putih menari di udara. Itulah Kawah Sikidang, salah satu ikon wisata alam yang selalu memikat hati para pengunjung di Dieng, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah.
Setiap akhir pekan, ratusan wisatawan datang untuk menyaksikan fenomena alam unik berupa letupan lumpur panas yang terus aktif. Nama “Sikidang” sendiri berasal dari kata kidang atau kijang, karena aktivitas kawah ini berpindah-pindah seperti kijang yang melompat-lompat.
Menurut penjelasan petugas wisata setempat, aktivitas di Kawah Sikidang disebabkan oleh pergerakan panas bumi di bawah tanah. Energi panas itu memunculkan uap dan gelembung air mendidih yang menghasilkan pemandangan menakjubkan perpaduan antara keindahan dan kekuatan alam yang sulit ditemukan di tempat lain.
Untuk menikmati kawasan ini, pengunjung cukup membayar tiket masuk Rp30.000 untuk wisatawan domestik, sementara wisatawan asing dikenakan tarif Rp50.000. Jalur wisata yang telah ditata rapi mengarahkan pengunjung ke titik-titik terbaik untuk berfoto. Aroma belerang memang cukup kuat, tetapi tidak mengurangi antusiasme wisatawan untuk mendokumentasikan keindahan kawah dari berbagai sudut. “Baunya memang tajam, tapi pemandangannya keren sekali. Saya tidak menyangka seindah ini,” ujar Alvin (20), salah satu pengunjung di area wisata.
Selain pemandangan alam, pengalaman di Kawah Sikidang juga dilengkapi dengan sajian khas Dieng. Wisatawan bisa merebus telur langsung di kawah air panas, mencicipi kentang goreng Dieng yang gurih, atau membeli oleh-oleh belerang kering dari warga sekitar.
Dengan keindahan yang berpadu antara panorama alam, fenomena geologi, dan keramahan warga lokal, Kawah Sikidang menjadi bukti bahwa pesona alam Indonesia tak hanya memanjakan mata, tetapi juga meninggalkan kesan hangat di hati setiap orang yang berkunjung.
Editor: Luna Ryas Indriansyah
