Mahasiswa Aktif: Antara Kesibukan Organisasi dan Tanggung Jawab Akademik

Sumber: Dokumentasi pribadi

Purwokerto – Kehidupan mahasiswa tidak hanya ditentukan oleh prestasi akademik, tetapi juga oleh kemampuan mereka mengatur diri, mengembangkan keterampilan, dan beradaptasi aktif dalam organisasi. Penelitian menunjukkan bahwa mahasiswa yang mengikuti organisasi memiliki kemampuan relugasi diri lebih tinggi dibandingkan yang tidak berorganisasi. Mereka lebih terampil dalam mengatur waktu, menetapkan target, dan mengelola tanggung jawab akademik maupun nonakademik.

Selain itu, aktivitas organisasi juga melatih disiplin dan tanggung jawab, karena mahasiswa terbiasa menyeimbangkan berbagai tugas dan jadwal secara bersamaan. Lingkungan sosial di organisasi, termasuk interaksi dengan teman sebaya turut membantu mahasiswa mengembangkan pola pikir terbuka. Hasil penelitian menunjukkan nilai rata-rata regulasi diri mahasiswa yang berorganisasi lebih tinggi, menandakan organisasi menjadi wadah efektif untuk membentuk kedewasaan dan manajemen diri mahasiswa.

Menurut Fifi, mahasiswa yang aktif sebagai Ketua HIMADIKSI, pengalaman berorganisasi memberikan banyak pelajaran praktis. Ia mengatakan bahwa organisasi bukan hanya tempat untuk menambah pengalaman dan relasi, tetapi juga sarana untuk mengasah keterampilan kepemimpinan, komunikasi, dan kerja sama tim. Fifi menambahkan, “Saya tertarik aktif karena ingin belajar hal-hal yang tidak diajarkan di kelas, seperti kepemimpinan, komunikasi, dan kerja sama tim.”

Tantangan terbesar bagi mahasiswa aktif berorganisasi adalah menyeimbangkan waktu antara kuliah dan agenda organisasi. Fifi menjelaskan bahwa ia biasanya membuat kalender mingguan untuk membedakan waktu belajar dan waktu organisasi. “Kalau memang sedang lelah, saya beri waktu untuk istirahat sejenak, karena kalau fisik dan mental tidak seimbang, kegiatan apapun tidak akan maksimal,” ujarnya. Strategi ini sejalan dengan temuan ilmiah yang menyebutkan bahwa keterlibatan mahasiswa dalam organisasi melatih kemampuan manajemen diri, tanggung jawab, dan kedewasaan dalam mengambil keputusan.

Fifi menekankan bahwa organisasi mahasiswa sangat berperan dalam membentuk karakter dan potensi. “Berorganisasi membantu mahasiswa menghadapi tantangan nyata, beradaptasi dengan orang lain, dan berani mengambil keputusan. Dengan manajemen waktu dan niat yang baik, kuliah dan organisasi bisa berjalan beriringan,” ujarnya. Lingkungan kerja yang adaptif dan saling mendukung antaranggota membuat mahasiswa mampu menyeimbangkan kegiatan organisasi dan akademik dengan lebih efektif.

Dengan demikian, berpartisipasi aktif dalam organisasi tidak hanya menambah pengalaman dan relasi, tetapi juga membentuk mahasiswa yang cerdas secara akademik, memiliki regulasi diri yang baik, dan siap menghadapi tantangan dunia nyata. Organisasi menjadi ruang belajar alternatif yang melengkapi pendidikan formal, membentuk karakter, dan mengembangkan kemampuan mahasiswa secara menyeluruh.

Editor: Siti Nur Halimah

Bagikan:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *