(Sumber : dokumen pribadi)
Purwokerto—Penggunaan media sosial seperti Instagram, TikTok, dan YouTube kini semakin menunjukkan potensi besar dalam pembelajaran bahasa di kalangan pelajar. Konten digital yang mudah diakses dinilai membantu siswa memahami materi dengan cara yang lebih menarik dan sesuai dengan kebiasaan belajar generasi saat ini.
Menurut penelitian S. Enik (2022), media sosial dapat menjadi sumber belajar tambahan yang efektif. “Media sosial mampu menghadirkan pembelajaran yang kontekstual dan relevan bagi peserta didik,” tulis Enik dalam hasil penelitiannya. Temuan ini menunjukkan bahwa platform digital bukan hanya sarana hiburan, tetapi juga alat pembelajaran yang bernilai.
Banyak siswa memanfaatkan berbagai media sosial sebagai sarana belajar bahasa sesuai karakter masing-masing platform. Instagram digunakan untuk melihat infografis, poster, atau konten visual yang mempermudah pemahaman kosakata dan tata bahasa. TikTok menghadirkan video pendek berisi tips belajar, contoh percakapan, atau penjelasan ringan yang membuat proses belajar terasa lebih menyenangkan. Sementara YouTube menjadi rujukan bagi siswa yang ingin memahami materi secara lebih mendalam melalui video panjang, tutorial, atau video edukasi secara lengkap.
Seorang siswa MAN 1 Banyumas, Akhsya, mengaku merasakan manfaatnya. “Belajar melalui Tiktok terasa lebih menyenangkan dan cepat dimengerti dibanding membaca buku,” ujarnya.
Dari sisi pendidik, media sosial membuka peluang pembelajaran yang lebih luas. Guru mengarahkan siswa menganalisis konten digital, membuat tugas edukatif, dan mencari referensi dari berbagai platform.
Guru Bahasa Indonesia, Indah Trisnanti, menyampaikan, “Dengan media sosial, siswa lebih aktif dan termotivasi karena belajar terasa dekat dengan kehidupan mereka.” Platform digital pun memungkinkan pembelajaran bahasa yang lebih kreatif, fleksibel, dan relevan, bukan hanya sebagai ruang pergaulan, asalkan dimanfaatkan secara tepat dan bertanggung jawab.
