Purwokerto—Teater Teksas Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) menggelar studi pentas bertajuk “Dukun Dukunan”, adaptasi naskah karya Puthut Buchori. Pementasan yang berlangsung di Gedung Bambang Lelono ini menjadi bentuk nyata inovasi pembelajaran sastra bagi mahasiswa program studi Bahasa dan Sastra Indonesia.
Kegiatan ini menunjukkan bahwa pembelajaran sastra tidak hanya berfokus pada teori, tetapi juga praktik nyata yang mengasah pengetahuan, keterampilan, dan sikap mahasiswa. Melalui drama, mahasiswa belajar memahami makna karya sastra, berkomunikasi secara ekspresif, serta bekerja sama dalam tim kreatif.
Secara pengetahuan, kegiatan ini memperluas wawasan tentang adaptasi naskah sastra menjadi karya pertunjukan. Berdasarkan penelitian Wissang (2023) dalam Pena Literasi: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, pembelajaran sastra yang memadukan literasi budaya mampu meningkatkan minat dan kesadaran mahasiswa terhadap nilai-nilai kemanusiaan dan sosial.
Dari segi keterampilan, drama menumbuhkan kemampuan berpikir kreatif, komunikasi, dan kolaborasi. Hasil penelitian Wahyuni & Azies (2022) dalam Metafora: Jurnal Pembelajaran Bahasa dan Sastra juga menegaskan bahwa media kreatif seperti teater efektif meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan ekspresi verbal mahasiswa. Sementara dalam aspek etika dan sikap, drama mengajarkan nilai kedisiplinan, empati, dan tanggung jawab sosial. Menurut Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (JPBSI) terbitan Universitas Negeri Semarang (2024), pembelajaran sastra yang berbasis kegiatan estetis terbukti berperan dalam pembentukan karakter dan budi pekerti mahasiswa. Pergelaran “Dukun Dukunan” membuktikan bahwa karya sastra dapat menjadi sarana pembelajaran yang aktif, inspiratif, dan berkarakter. Melalui kegiatan teater, mahasiswa tidak hanya memahami teks sastra, tetapi juga belajar menghargai nilai budaya dan moral yang terkandung di dalamnya.
Editor: Naifa Versyandari
