Situs Gunung Jambu, Warisan Budaya Leluhur di Desa Cilongkrang

CILACAP—Di balik hijaunya perbukitan Desa Cilongkrang, Kecamatan Wanareja, tersimpan jejak masa lalu yang bernilai tinggi. Sebuah kawasan bersejarah yang dikenal dengan nama Situs Gunung Jambu berdiri di ketinggian 500 mdpl, di area perkebunan karet milik PT Perkebunan Nusantara II, tak jauh dari aliran Sungai Citanduy di wilayah Meluwung.

Situs ini memuat peninggalan masa Hindu-Budha peninggalan kerajaan Galuh Pakuan yang masih terjaga. Di antara artefak terdapat Yoni berukuran 86 x 85 x 29 cm, Lingga berukuran 40 cm yang ditemukan dua buah berjarak 300 m dari Yoni, Patung Lembu Andini sepanjang 75 cm sebagian telah terpecah, namun masih memperlihatkan bentuk aslinya. Lalu satu batu pipisan dengan ukuran 40 x 30 cm. Artefak peninggalan ini menjadi bukti kuat bahwa kawasan tersebut menjadi tempat pemujaan dan aktivitas spiritual masyarakat di masa lampau.

Menurut Sudarma Wijaya, juru kunci yang telah puluhan tahun merawat situs ini, Gunung Jambu bukan sekadar tempat peninggalan sejarah, tetapi juga tempat yang diyakini memiliki nilai spiritual tinggi. “Situs Gunung Jambu ini peninggalan leluhur. Biasanya orang-orang datang untuk mengenang asal-usul mereka. Kami hanya meneruskan amanat agar tempat ini tetap lestari,” ujarnya dengan nada tenang.

Selain peninggalan masa lampau, warga juga meyakini bahwa Syekh Abdul Qadir Jaelani pernah melakukan pertapaan di kawasan ini. Cerita tersebut menjadi bagian penting dari tradisi lisan yang diwariskan secara turun-temurun yang memperkuat identitas budaya masyarakat Cilongkrang.

Kendati memiliki potensi besar sebagai objek wisata sejarah dan pendidikan budaya, namun akses menuju lokasi masih sulit. Jalan menanjak dan belum diperkeras menjadi tantangan utama bagi pengunjung maupun peneliti. Akan tetapi, kesadaran masyarakat untuk menjaga warisan leluhur tetap tinggi. Dukungan pemerintah daerah terhadap pelestarian situs ini diharapkan dapat membantu menjaga nilai sejarah sekaligus mengembangkan kawasan sebagai pusat edukasi budaya lokal.

Dengan paduan kekayaan arkeologis, nilai spiritual, dan tradisi masyarakat, Situs Gunung Jambu menjadi bukti bahwa sejarah tidak hanya tersimpan dalam batu, tetapi juga dalam ingatan dan tindakan manusia yang selalu menjaganya.

editor : Calista Nariswari Prasetyo

Bagikan:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *