Sedekah Bumi: Tradisi Syukur dan Kebersamaan Warga

Ritual Sedekah Bumi (Sumber: Google)

Banyumas — Tradisi Sedekah Bumi masih menjadi bagian penting dalam kehidupan masyarakat di beberapa desa di Banyumas. Meski dilaksanakan dengan cara yang sederhana, tradisi ini tetap sarat makna dan menjadi simbol rasa syukur masyarakat terhadap hasil bumi dan kehidupan yang diberikan oleh Tuhan Yang Maha Esa.

Biasanya, Sedekah Bumi dilaksanakan setelah masa panen. Warga dari berbagai RT atau RW berkumpul di satu tempat, seperti di balai desa atau rumah tokoh masyarakat. Acara diawali dengan doa bersama, lalu dilanjutkan dengan kegiatan makan bersama sebagai simbol kebersamaan dan rasa terima kasih atas berkah yang diterima.

Tradisi ini memperlihatkan kuatnya nilai gotong royong dalam kehidupan masyarakat pedesaan. Warga saling membantu mempersiapkan hidangan dan menjaga kebersamaan tanpa memandang perbedaan usia maupun status sosial.

Dari sisi wawasan budaya, Sedekah Bumi memberikan pengetahuan tentang pentingnya rasa syukur dan hubungan manusia dengan alam. Dari sisi skill atau kemampuan, warga belajar mengatur kegiatan bersama, berkomunikasi dengan baik, dan menjaga kekompakan. Sedangkan dari sisi etika, tradisi ini menumbuhkan sikap sopan santun, saling menghargai, dan kepedulian terhadap sesama.

Bagi masyarakat, Sedekah Bumi bukan hanya ritual adat, melainkan wujud nyata dari rasa syukur dan kebersamaan. Tradisi ini menjadi pengingat agar manusia selalu menjaga hubungan harmonis dengan alam dan tetap bersatu di tengah perubahan zaman.

Editor: Eti Kusmiati

Bagikan:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *