Banyumas — Perjalanan menulis mahasiswi Sastra Indonesia, Aflakhul Azmi, menunjukkan bahwa proses kreatif tidak hanya bergantung pada inspirasi, tetapi juga pada konsistensi dan dukungan lingkungan.
Azmi mulai tertarik pada dunia sastra sejak sekolah dasar. Dari kegemaran membaca, lahirlah dorongan untuk menulis puisi dan cerita pendek. Dalam proses menulis, ia menerapkan metode fleksibel, menulis spontan untuk tema ringan dan melakukan riset untuk tema yang lebih berat.
“Saya menulis karena ingin membagikan pemikiran dan suara melalui tulisan, dan berharap karya saya bermanfaat bagi orang lain,” ungkap Azmi. Meski begitu, ia mengaku tantangan terbesar justru berasal dari dirinya sendiri — rasa malas dan kehilangan ide kerap membuatnya berhenti sementara.
Dukungan dari lingkungan kampus dan teman-teman menjadi faktor penting yang membuatnya terus berkembang. Ia bahkan pernah meraih juara dua lomba puisi tingkat nasional, yang semakin memotivasinya untuk menulis.
Konsistensi yang dijaga Azmi sejalan dengan hasil penelitian dalam ALFABETA: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya (2023), yang menemukan bahwa rutinitas menulis melalui media digital dapat meningkatkan frekuensi dan kualitas karya mahasiswa. Saran Azmi untuk menulis satu paragraf setiap hari pun mendapat dukungan empiris dari temuan tersebut.
Selain itu, penelitian yang diakses menunjukkan bahwa interaksi sosial di platform digital seperti blog dan media sosial dapat meningkatkan motivasi serta kepercayaan diri mahasiswa dalam menulis. Hal ini sejalan dengan pengalaman Azmi yang sering mengikuti lomba dan berbagi karya secara daring.
Meski begitu, ia menegaskan bahwa hambatan internal tetap menjadi tantangan utama. Disiplin, kebiasaan membaca, dan keberanian mengeksplorasi ide baru menjadi kunci agar kegiatan menulis dapat terus berlanjut.
Bagi Azmi, menulis bukan sekadar tugas akademik, tetapi proses membentuk suara pribadi dan disiplin kreatif. “Teruslah menulis, meski hanya satu paragraf setiap hari, karena konsisten adalah kunci utama untuk berhasil,” pesannya.
