Meme: Sarana Edukasi Baru di Era Gen Z

Purwokerto—Siapa sangka gambar lucu yang sering wara-wiri di media sosial ternyata punya kekuatan lebih dari sekadar hiburan? Meme adalah gambar atau video yang dipadukan dengan teks singkat dan lucu, kini mulai dilirik sebagai sarana edukasi yang efektif di era digital. Fenomena ini mulai populer sejak pertengahan 2000-an, ketika internet dan media sosial tumbuh pesat. Kini, di tengah derasnya arus informasi, meme justru muncul sebagai medium yang mampu menyampaikan pesan secara cepat, ringan, dan mudah diingat.

Alasannya sederhana, yaitu meme menyajikan pesan kompleks dalam format yang singkat dan visual. Kombinasi antara teks singkat, gambar menarik, dan humor menjadikan informasi lebih mudah dicerna oleh otak. Bagi generasi muda yang tumbuh dengan media sosial, cara belajar seperti ini terasa lebih alami.

Penerapan edukasi lewat meme ini juga dianggap sejalan dengan prinsip literasi digital yang menekankan kemampuan berpikir kritis terhadap informasi di dunia maya.

Namun, pendekatan ini juga punya tantangan. Tidak semua meme cocok digunakan di ruang belajar. Jika konteksnya salah, pesan bisa disalahartikan atau malah menyinggung pihak tertentu.

Meme kini bukan lagi sekadar bahan tawa di lini masa, melainkan bagian dari budaya belajar baru. Meme perlahan mengubah cara orang belajar, berpikir, dan memahami informasi. Belajar tidak lagi terasa kaku atau membosankan. Cukup satu gambar, satu kalimat singkat, dan satu tawa kecil untuk membuat pesan itu membekas lama di ingatan.

Editor: Artika Sari Dewi

Bagikan:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *