
Purwokerto – Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Karawitan Fakultas Ilmu Budaya Universitas Jenderal Soedirman menjadi salah satu wadah bagi generasi muda untuk melestarikan kesenian tradisional Indonesia. Melalui kegiatan rutin yang dilaksanakan di ruang 105 FIB, mahasiswa berlatih memainkan gamelan sebagai bentuk pelestarian budaya takbenda yang telah diakui oleh UNESCO.
Salah satu anggota UKM Karawitan, Ela, mengaku tertarik bergabung karena ingin mengisi waktu luang sekaligus melanjutkan hobi lamanya. “Awalnya hanya untuk mengisi waktu, tetapi sejak di SMA saya sudah pernah mengikuti karawitan. Jadi, ketika tahu ada UKM ini di kampus, saya ingin bergabung lagi,” ujarnya.
Ela mengenal UKM Karawitan saat kegiatan expo pada masa Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB). Dari situ ketertarikannya muncul hingga akhirnya resmi bergabung pada Oktober 2024. “Latihannya terkadang malam, jadi suasananya lebih tenang. Tapi tetap menyenangkan karena semua anggota antusias bermain bersama,” tuturnya.
Menurutnya, karawitan penting dilestarikan karena merupakan bagian dari identitas bangsa. “Karawitan tidak hanya ditampilkan dalam acara tari atau kesenian daerah, tetapi juga bisa dibawakan di berbagai kegiatan. Seni ini merupakan warisan budaya takbenda yang sudah diakui UNESCO, jadi sayang sekali jika sampai hilang. Generasi muda seharusnya bangga dan ikut mengenalkannnya kepada masyarakat,” jelas Ela.

Bagi Ela, memainkan gamelan bersama rekan-rekan satu tim memberikan kepuasan tersendiri. “Ketika kami bermain dengan kompak, rasanya sangat menyenangkan. Apalagi setelah tampil dan mendapat tepuk tangan penonton, saya merasa bangga terhadap diri sendiri dan tim,” ungkapnya.
Melalui kegiatan karawitan, generasi muda belajar tentang makna kerja sama, keselarasan dan kebanggaan terhadap budaya bangsa. Irama gamelan bukan hanya bunyi musik, melainkan juga harmoni yang menghubungkan nilai tradisi dengan semangat muda yang terus hidup.
Editor: Jawinia Wulandari
