(Sumber: Dokumentasi Pribadi)
Purwokerto — Kopi Kenangan menjadi salah satu pilihan favorit mahasiswa sebagai tempat mengerjakan tugas. Selain menyediakan suasana yang nyaman, kafe ini menyediakan berbagai fasilitas yang mendukung produktivitas belajar sambil menikmati kopi. Fenomena “ngopi sambil nugas” kini semakin populer di kalangan mahasiswa.
Khansa, mahasiswa Fakultas Ilmu Budaya, mengaku sering mengerjakan tugas di Kopi Kenangan. “Sering, apalagi kalau tugas sedang banyak, bisa 2 sampai 3 kali dalam seminggu,” ujarnya. Ia menuturkan, awalnya memilih kafe tersebut karena kebiasaan nongkrong, yang kemudian memunculkan ide untuk sekaligus mengerjakan tugas. “Awalnya suka nongkrong di sana, terus lihat banyak orang juga mengerjakan tugas, jadi kepikiran untuk ikut mengerjakan tugas di tempat itu,” katanya.
Suasana kafe dinilai mendukung konsentrasi. “Tenang, tidak terlalu berisik, tidak ada musik yang kencang, dan ada Wi-Fi, jadi sangat mendukung kalau mengerjakan tugas di sana. Di area indoor tersedia Wi-Fi, colokan, musik, dan AC. Ada juga area semi-outdoor tanpa AC, tetapi tetap dilengkapi kipas dan colokan dengan Wi-Fi yang sama kuatnya. Namun, saya lebih suka di indoor karena lebih sejuk dan terasa lebih nyaman,” ujarnya.
Menu yang dipilih juga dapat memengaruhi fokus belajar. Khansa biasanya memesan latte karena rasa pahitnya membuat mata tetap “on” dan membantu meningkatkan konsentrasi. “Saya biasanya pesan latte karena itu minuman favorit saya, dan karena rasanya yang dominan pahit, jadi saat mengerjakan tugas mata bisa tetap on dan lebih konsentrasi. Kalau ingin camilan, saya biasanya pesan cookies,” ujarnya.
Fenomena ini juga berkaitan dengan interaksi sosial. Menurut Khansa, suasana belajar di kafe terasa lebih menyenangkan dibandingkan di kamar kos atau perpustakaan. “Kalau di kos suasananya sepi, jadi sering membuat ngantuk. Kalau di kafe, banyak orang meski tidak saling kenal, tetapi suasananya lebih seru karena bisa sambil ngopi dan makan camilan. Saya juga jadi mendapat banyak teman dari sini, biasanya berawal dari sama-sama mengerjakan tugas di meja yang sama sehingga akhirnya saling berkenalan,” tuturnya.
Mengenai biaya, Khansa menilai kegiatan ini sepadan dengan kenyamanan yang diperoleh. “Menurut saya, sepadan saja karena memang sekalian untuk mengerjakan tugas, bukan sekadar nongkrong, dan tempatnya juga nyaman,” ujarnya. Bahkan ketika Kopi Kenangan penuh, ia tetap memilih kafe tersebut. “Saya tetap memilih Kopi Kenangan. Saya sering tidak kebagian tempat duduk, tetapi saya meminta sharing meja dan semua orang yang di sana tidak pernah menolak. Kalau suatu hari Kopi Kenangan tiba-tiba tutup, saya pasti sedih karena sejak SMA saya sudah sering mengerjakan tugas di sana. Di kota saya juga ada, jadi mungkin nanti saya mencari kafe dengan konsep yang mirip,” katanya.
Fenomena ngopi sambil nugas ini menunjukkan bagaimana mahasiswa modern menyeimbangkan kenyamanan, produktivitas, dan interaksi sosial. Kopi Kenangan tidak hanya sekadar tempat minum kopi, tetapi juga ruang belajar alternatif untuk mengerjakan tugas yang menyenangkan.
Editor: Rizqi Khoirunnisaa Afriana
