
Sumber: Dokumentasi Pribadi
Purwokerto— Fitriyani, mahasiswa Teknik Pertanian Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed), menjadi sorotan karena konsistensinya menggunakan transportasi umum dalam aktivitas sehari-hari. Mikrolet, Grab, dan Trans Jateng menjadi pilihan utamanya untuk menempuh perjalanan menuju kampus. Hal ini menunjukkan kesederhanaan dan kedisiplinan dalam menuntut ilmu.
Setiap hari, Fitriyani merencanakan waktu dengan cermat agar perjalanan menggunakan transportasi umum dapat berjalan lancar. Ia mengaku, “Kalau naik transportasi umum, kita harus on time. Hal Itu membuat saya lebih disiplin dan fokus dalam kuliah.” Ketergantungan pada jadwal kendaraan publik membuat setiap menit perjalanan menjadi berarti, sekaligus melatih tanggung jawab dan kesiapan belajar.
Selain aspek praktis, penggunaan transportasi umum juga memberikan kontribusi pada lingkungan. Melalui pemilihan mikrolet, Trans Jateng, atau Grab daripada kendaraan pribadi, Fitriyani secara tidak langsung turut mengurangi polusi udara di wilayah Purwokerto. Langkah sederhana ini mencerminkan kesadaran terhadap dampak negatif bagi lingkungan sekaligus memperlihatkan bahwa transportasi umum dapat memiliki makna lebih dari sekadar mobilitas fisik.
Rutinitasnya mencerminkan kesederhanaan dalam kehidupan mahasiswa. Fitriyani percaya bahwa menuntut ilmu tidak selalu bergantung pada kendaraan pribadi, melainkan pada disiplin dan niat yang konsisten. “Kesederhanaan itu bagian dari belajar. Tidak selalu harus punya kendaraan pribadi untuk kuliah, yang penting niat dan disiplin,” ujarnya.
Kisahnya mendapat respons positif dari teman-teman kampus dan masyarakat sekitar. Banyak yang menilai bahwa perilaku ini dapat menjadi teladan bagi mahasiswa lain, karena selain meningkatkan disiplin, kebiasaan ini juga memupuk kesadaran ekologis serta mendorong motivasi belajar yang tinggi.
Melalui setiap perjalanannya, Fitriyani berhasil menunjukkan bahwa pemanfaatan transportasi umum bukan sekadar sarana mobilitas, tetapi juga sarana pendidikan karakter. Disiplin, kesederhanaan, dan tanggung jawab menjadi pesan tersirat dari setiap langkahnya. Ia berharap kisahnya dapat menginspirasi mahasiswa lain untuk menyeimbangkan mobilitas, kepedulian lingkungan, dan semangat menuntut ilmu.
Editor : Nasya Fatiha Nastiyari
