
(sumber: dokumentasi pribadi)
Purwokerto — Rafanizan, mahasiswa asal Desa Wangon, Banyumas, Jawa Tengah, berhasil menembus seleksi ketat beasiswa internasional dan kini tengah menempuh studi di University Of Melbourne, Australia. Ia menjadi salah satu dari 50 penerima Global Youth Scholarship 2025, sebuah program beasiswa penuh yang ditujukan bagi mahasiswa dari negara berkembang.
Rafa, mahasiswa jurusan Pendidikan Bahasa Indonesia di Universitas Jenderal Soedirman, dikenal sebagai sosok yang aktif dalam kegiatan literasi, pengabdian masyarakat, dan penelitian bahasa. Ia pernah mempresentasikan makalah berjudul “Transformasi Bahasa Formal di Era Digital” dalam seminar nasional dan menulis artikel ilmiah yang dimuat di jurnal kampus, “Saya ingin membuktikan bahwa anak desa juga bisa bersaing di panggung dunia. Pendidikan adalah jembatan untuk mengubah nasib,” ujar Rafa dalam wawancara daring sebelum keberangkatannya ke Australia.
Proses seleksi beasiswa yang diikutinya mencakup penilaian akademik, esai personal, wawancara daring, serta rekomendasi dari dosen pembimbing. Salah satu kekuatan Rafa terletak pada keterampilan komunikasinya yang kuat, baik dalam bahasa Indonesia maupun Inggris, serta kemampuannya menyampaikan gagasan secara reflektif dan kritis.
Tak hanya unggul secara akademik, Rafa juga menunjukkan kepedulian sosial yang tinggi. Ia aktif mengajar anak-anak di desanya secara sukarela dan mendirikan komunitas baca “Langit Literasi” yang menyediakan akses buku gratis bagi pelajar. Saat ini, Rafa tengah menjalani semester pertama program Master of Education di University of Melbourne. Ia berencana meneliti pengaruh media sosial terhadap keterampilan berbahasa formal remaja Indonesia sebagai topik tesisnya.
Kisah Rafa menjadi inspirasi bagi banyak mahasiswa di daerah. Ia membuktikan bahwa keterbatasan geografis bukanlah penghalang untuk meraih mimpi global, asalkan dibarengi dengan pengetahuan yang kuat, keterampilan yang terasah, dan sikap yang membumi.
Editor: Dwi Intan
