Sumber: Dokumentasi Pribadi
Rendahnya tingkat literasi dan terbatasnya ruang publik yang mendorong minat baca menjadi perhatian di berbagai daerah, termasuk Purwokerto, yang kini menghadirkan kafe bertema buku sebagai napas baru bagi kegiatan literasi dan sastra.
Salah satu kafe yang berdiri tahun ini mengungkapkan bahwa tempat tersebut berawal dari keinginan sang owner memanfaatkan koleksi bukunya yang menumpuk dan kemudian memilih menggabungkannya dengan konsep kafe karena kecintaannya pada kopi, sehingga tercipta ruang alternatif yang menyediakan ratusan buku mulai dari bacaan populer hingga karya sastrawan besar seperti Pramoedya Ananta Toer.
Menurut Head Barista, kafe ini mulai menjadi tempat berkumpulnya pelajar dan pengunjung muda yang awalnya datang hanya untuk ngopi, namun pada akhirnya tertarik membuka dan membaca buku yang tersedia, menjadikan suasana kafe tidak hanya sebagai tempat hiburan tetapi juga wadah belajar.
Meski demikian, kafe menghadapi kendala berupa buku yang tidak dikembalikan meski sudah diterapkan sistem pencatatan identitas dan pemantauan mingguan, sehingga pengelola terus meninjau ulang aturan peminjaman untuk menjaga keberlangsungan koleksi.
Kehadiran kafe buku ini diharapkan mampu memperluas akses literasi, menghidupkan apresiasi sastra di kalangan anak muda, dan menjadi bukti bahwa membaca bisa menjadi aktivitas yang relevan, nyaman, dan selaras dengan gaya hidup masyarakat urban Purwokerto saat ini.
Editor: Cindy Aulia Sakfa
