Cilacap — Program pembiasaan membaca dua kali seminggu yang diterapkan SMA Negeri 1 Adipala kini mulai memberi dampak langsung terhadap proses pembelajaran bahasa Indonesia di kelas. Bagi sebagian siswa, kegiatan membaca dan merangkum tersebut bukan hanya rutinitas sekolah, tetapi latihan yang mempermudah mereka memahami materi bahasa.
Salah seorang siswa kelas XII mengungkapkan bahwa ia merasakan perubahan saat mengikuti pelajaran bahasa Indonesia. Menurutnya, tugas membaca dan menuliskan tanggapan membuatnya terbiasa menemukan gagasan pokok, memahami ide pendukung, serta menyusun kembali informasi kemampuan yang setiap minggu ia gunakan saat belajar teks bahasa Indonesia.
Keterkaitan ini menunjukkan bahwa pembiasaan membaca berfungsi sebagai latihan pendahuluan bagi siswa sebelum bertemu materi resmi di kelas. Mereka terbiasa membaca teks beragam, mengidentifikasi informasi penting, dan menuliskannya kembali keterampilan inti dalam pembelajaran bahasa Indonesia yang menuntut pemahaman, analisis, dan produksi teks.
“Pas pelajaran bahasa, saya sudah lebih siap. Soalnya latihan literasi itu mirip dengan tugas yang diberikan Bu Guru. Jadi waktu diminta menganalisis bacaan atau membuat ringkasan, saya enggak bingung lagi,” tuturnya.
Penelitian pendidikan pun mendukung pandangan ini. Studi di SDN 06 Belangko menunjukkan bahwa pembiasaan literasi efektif untuk meningkatkan kemampuan berbahasa Indonesia siswa, sehingga dapat memberikan kontribusi positif terhadap kemampuan memahami dan mengolah teks, yang merupakan komponen utama dalam pembelajaran bahasa.
Melalui pengalaman siswa tersebut, terlihat bahwa pembiasaan membaca bukan sekadar program sekolah, melainkan bagian yang memperkuat proses belajar bahasa. Program ini membantu siswa mengasah kebiasaan membaca dan keterampilan menulis, sehingga mereka lebih siap mengikuti materi dan tugas yang diberikan dalam pelajaran bahasa Indonesia.
