Trotoar Baru Unsoed Disambut Baik, Fungsi Jangka Panjang Dipertanyakan

Trotoar Unsoed Karangwangkal (Sumber: Instagram @sscpurwokerto)

Polemik mengenai minimnya aksesibilitas pejalan kaki di kawasan Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) bukanlah isu baru. Selama bertahun-tahun, mahasiswa kerap mengeluhkan sulitnya berjalan kaki di area kampus, terutama di jalur kampus belakang sepanjang Jl. DR. Soeparno. Jalan sempit, permukaan rusak, hingga tidak adanya trotoar membuat pejalan kaki harus berbagi ruang dengan kendaraan bermotor. Kondisi trotoar yang tidak memadai dan rawannya kecelakaan di sekitar kampus telah lama menjadi keresahan mahasiswa. Keluhan-keluhan ini akhirnya menemukan titik terang ketika Unsoed memulai proyek pembangunan trotoar baru di area kampus belakang pada akhir 2025.

Pembangunan ini disambut positif oleh banyak mahasiswa. Di kolom komentar unggahan akun Instagram @sscpurwokerto yang menampilkan update proyek pembuatan trotoar, mereka mengaku lega karena akses jalan yang selama ini membahayakan akhirnya diperbaiki. Salah satunya, akun @angseptry29 menuliskan, “Nah gini loh pelan-pelan dikasih trotoar, ntar disesuaikan lagi setiap gerbang fakultas, kalau udah jadi semua please jangan buat lahan jualan yaa.” Komentar lain datang dari @fennydwiaisyah, “Gils, 2 tahun yg lalu pernah usul minta dibuatin trotoar di kampus belakang Unsoed… akhirnya terealisasi juga.” Banyak yang mengaku kini perjalanan menuju fakultas menjadi lebih aman dan nyaman, serta berharap pembangunan ini dapat selesai dan dimanfaatkan sepenuhnya tanpa hambatan.

Namun, antusiasme itu tidak sepenuhnya tanpa kekhawatiran. Beberapa mahasiswa mempertanyakan keberlanjutan fungsi trotoar tersebut. Mereka mengingatkan bahwa di beberapa titik sekitar kampus, ruang pejalan kaki sering berubah menjadi tempat parkir atau lapak berjualan. Kekhawatiran serupa muncul terhadap trotoar baru ini, jangan sampai infrastruktur yang sudah lama dinanti justru kehilangan fungsi karena tidak adanya pengawasan dan ketertiban.

Selain itu, pembangunan trotoar di kampus belakang memicu suara-suara mahasiswa dari fakultas lain yang merasa juga perlu mendapat perhatian. Akun @puuttttrrrrii menuliskan, “Kapan ya FISIP juga dapet trotoar bagus…” Mahasiswa FISIP menyampaikan aspirasi mereka agar trotoar di wilayah tersebut juga segera dibangun. Mereka menilai kondisi akses jalan di area FISIP masih berbahaya, terutama karena banyak ruang pejalan kaki yang direbut parkir, warung, maupun bangunan semi permanen. Bagi mereka, pembangunan trotoar di kampus belakang seharusnya menjadi awal dari pemerataan fasilitas pejalan kaki di seluruh kawasan kampus.

Pembangunan trotoar di area kampus belakang dapat dianggap sebagai langkah maju dari upaya panjang memperbaiki aksesibilitas di Unsoed. Namun, mahasiswa menekankan pentingnya konsistensi baik dalam pembangunan maupun pengelolaan. Trotoar bukan hanya soal infrastruktur, tetapi juga soal bagaimana kampus menjaga hak pejalan kaki melalui penertiban dan penggunaan ruang yang benar. Harapan mahasiswa kini jelas: trotoar yang aman, nyaman, dan benar-benar diperuntukkan bagi pejalan kaki, tidak hanya di kampus belakang, tetapi di seluruh sudut Unsoed.

Editor:

Bagikan:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *