Kebiasaan Membaca Pagi Tingkatkan Kemampuan Berbahasa Siswa

Sumber: Generated by Gemini AI

Pada pagi yang masih sunyi, sebelum bel pertama berbunyi, suasana kelas berubah menjadi ruang yang penuh ketenangan. Para siswa duduk rapi di bangku masing-masing sambil membuka buku yang mereka bawa dari rumah atau dipinjam dari rak baca sekolah. Ada yang tenggelam dalam novel remaja, ada yang menekuni kumpulan cerita pendek, dan ada pula yang menikmati bacaan bergambar. Setiap halaman yang mereka balik menciptakan suasana belajar yang lebih damai dan terarah.

Kegiatan membaca sebelum pelajaran dimulai kini menjadi kebiasaan di banyak sekolah. Guru menilai suasana kelas lebih mudah dikelola ketika siswa terlebih dahulu terlibat dalam aktivitas membaca. Program ini selaras dengan upaya Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) yang menekankan pentingnya literasi sebagai fondasi peningkatan mutu pendidikan. Pembiasaan membaca dianggap membantu siswa memulai hari belajar dengan pikiran yang tenang, fokus, dan siap menerima materi.

Di beberapa kelas, ragam buku yang dibaca siswa sangat bervariasi. Sebagian membawa bacaan favorit dari rumah, sementara yang lain memilih buku yang disediakan sekolah melalui perpustakaan kelas atau pojok baca. Minat siswa tampak dari pilihan buku masing-masing, mulai dari novel petualangan dan kisah fantasi hingga kumpulan cerpen serta bacaan nonfiksi ringan. Keragaman ini menjadikan membaca pagi bukan sekadar rutinitas, melainkan ruang bagi siswa untuk mengenal berbagai bentuk bahasa dan gaya penulisan.

Guru merasakan perubahan kecil yang membawa dampak besar dari kegiatan sederhana tersebut. Siswa menjadi lebih terbiasa memahami teks tanpa tekanan tugas sehingga kemampuan membaca mereka berkembang dengan alami. Ketika mereka mulai membuat catatan, menyusun ringkasan, atau menulis paragraf, struktur bahasa yang mereka serap dari bacaan terlihat memengaruhi cara mereka membangun kalimat. Pembelajaran bahasa di kelas pun memperoleh manfaat nyata dari kebiasaan membaca pagi.

Kebiasaan membaca pagi diharapkan menjadi fondasi kuat bagi tumbuhnya budaya literasi di sekolah. Setiap halaman yang dibaca siswa merupakan langkah kecil menuju kematangan berbahasa. Di tengah dunia yang bergerak cepat dan penuh distraksi, kegiatan sederhana seperti membaca selama beberapa menit mampu membangun fokus, memperkaya kosakata, dan menguatkan kemampuan memahami pelajaran. Jika pembiasaan ini terus dijaga, sekolah berpeluang melahirkan generasi yang lebih literat, percaya diri, dan siap menghadapi tantangan pembelajaran di era modern.

Editor: Eki Latifa Nikmah

Bagikan:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *