
Purwokerto – Aula Bambang Lelono, Fakultas Ilmu Budaya Universitas Jenderal Soedirman, dipenuhi suasana khidmat pada Rabu, 10 Desember 2025. Cahaya panggung menyorot saat Dekan Fakultas Ilmu Budaya, Prof. Dr. Ely Triasih Rahayu, S.S., M.Hum., maju ke depan untuk memukul gong sebagai tanda resmi dibukanya acara “Jagat Rasa”. Denting gong yang menggema seketika menarik perhatian seluruh hadirin. Tradisi itu menjadi simbol penghormatan sekaligus penanda dimulainya rangkaian kegiatan budaya.
Pada panggung yang dihias menyerupai latar kampung, Prof. Ely tampak khidmat saat mengayunkan pemukul gong. Kaprodi Pendidikan Bahasa Indonesia, Dr. Memet Sudaryanto, S.Pd., M.Pd., berdiri di sisi Prof. Ely sebagai pendamping dalam prosesi pemukulan gong yang menandai dimulainya acara. Linda, salah satu panitia acara, menjelaskan alasan dipilihnya tradisi ini sebagai pembuka. “Kami memilih pemukulan gong karena maknanya kuat sebagai simbol dimulainya sebuah perhelatan budaya,” ujarnya.
Denting gong yang dipukul sang dekan menjadi penanda dimulainya rangkaian pentas seni, diskusi budaya, dan penampilan sastra yang mewarnai acara “Jagat Rasa”. Kehadirannya tidak hanya sebagai bentuk formalitas, tetapi juga sebagai dukungan langsung fakultas terhadap kreativitas mahasiswa. Linda menambahkan bahwa momen tersebut dihadirkan untuk menegaskan nilai budaya Banyumas dalam setiap sajian acara. “Acara ini ingin menunjukkan bahwa nilai lokal bisa hidup berdampingan dengan ide-ide baru,” tuturnya.
Para mahasiswa dan Dosen Pendidikan Bahasa Indonesia menyambut denting gong dengan tepuk tangan hangat. Beberapa hadirin bahkan mengabadikan momen tersebut sebagai bagian penting dari perjalanan acara. Sosok Prof. Ely yang hadir langsung di panggung memberi energi tersendiri bagi para peserta, memperkuat semangat mahasiswa dalam menampilkan karya terbaik mereka. Tradisi pemukulan gong pun menjadi jembatan antara dunia akademik dan upaya pelestarian budaya.
Setelah prosesi pembukaan, suasana aula berubah semakin hidup ketika rangkaian acara “Jagat Rasa” resmi dimulai. Para pengisi acara bersiap menampilkan karya mereka, sementara penonton mengambil posisi untuk menikmati setiap segmen yang telah dirancang. Pemukulan gong di awal acara menjadi fondasi yang menguatkan identitas “Jagat Rasa” sebagai wadah pertemuan antara tradisi dan eksplorasi seni. Dari denting pertama itulah ruang kreatif mahasiswa Pendidikan Bahasa Indonesia 2023 terbuka lebar.
Editor: Zia Indra Aulia Sundari
