Menyusuri Spektrum Waktu: Potret Kehidupan di Ruang Pameran Jagat Rasa

Purwokerto — Di teras yang disulap menjadi ruang pameran, kain hitam menjuntai menutup sisi-sisi terbuka. Cahaya dari luar meredup, menyisakan suasana tenang yang kontras dengan lalu-lalang di sekitarnya. Ruang sederhana tersebut menghadirkan potret kehidupan yang mengajak siapa pun yang hadir untuk memperlambat langkah.

Pameran bertajuk Spektrum Waktu ini merupakan bagian dari rangkaian acara Jagat Rasa 2025 yang diselenggarakan oleh mahasiswa Pendidikan Bahasa Indonesia (PBI) angkatan 2023, Universitas Jenderal Soedirman. Setelah pementasan drama berakhir, area teras difungsikan sebagai ruang visual yang menampilkan karya-karya fotografi.

Deretan foto dipasang di sepanjang dinding dan sekat sementara. Setiap bingkai merekam fase kehidupan manusia yang berbeda. Terdapat potret keceriaan masa kanak-kanak, dinamika remaja, hingga rutinitas orang dewasa. Tanpa penjelasan panjang, potret-potret tersebut membentuk alur perjalanan hidup yang mengalir pelan.

Potret kumpulan foto yang digantung menyerupai pohon (Dokumentasi pribadi: Ida Fitri)

Tidak seluruh karya ditempel di dinding. Sejumlah foto disusun menyerupai pohon. Karya-karya tersebut menggantung dan saling berhadapan, menghadirkan kesan bertumbuh dan berkelanjutan. “Begitu masuk, rasanya langsung sunyi. Foto-fotonya bikin takjub dan membuat berhenti cukup lama,” ucap Indri, salah satu pengunjung yang terkesan setelah menyusuri instalasi foto.

Kalimat spontan tersebut menggambarkan kesan yang muncul di ruang pameran. Langkah melambat, pandangan tertahan pada satu bingkai, lalu berpindah dengan jeda. Pameran ini tidak mengandalkan kemegahan visual, melainkan kedekatan rasa yang lahir dari potret kehidupan sehari-hari.

Sebagai bagian dari Jagat Rasa, pameran Spektrum Waktu memperlihatkan upaya mahasiswa PBI angkatan 2023 dalam merekam realitas sosial melalui fotografi. Jagat Rasa 2025 tidak hanya menghadirkan foto, tetapi juga ruang jeda sebagai tempat cerita kehidupan dibingkai dan dibiarkan berbicara dengan caranya sendiri.

Editor: Shafaa Veda Artes Tiarni

Bagikan:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *