Suasana Aula Bambang Lelono FIB pada Kamis malam, 11 Desember 2025, terasa berbeda. Lampu-lampu temaram, tata artistik panggung yang sederhana namun penuh makna, serta sorot mata penonton yang terfokus menjadi saksi hidupnya hari kedua perhelatan Jagat Rasa 2025, sebuah pameran dan pertunjukan seni yang digagas oleh Mahasiswa Pendidikan Bahasa Indonesia angkatan 2023.
Pada hari kedua ini, perhatian penonton tertuju pada pementasan drama “Orang-Orang di Tikungan Jalan” karya sastrawan besar W.S. Rendra. Pementasan ini menghadirkan kisah manusia-manusia yang hidup di persimpangan nasib, berhadapan dengan ketimpangan sosial dan kerasnya realitas kehidupan. Para aktor tampil dengan penghayatan mendalam, memaknai dialog dan gestur sebagai suara-suara yang mewakili kaum pinggiran. Penonton seakan diajak berhenti sejenak, merenung di “tikungan” kehidupan yang kerap luput dari perhatian.
Selain pementasan drama, Jagat Rasa 2025 juga menyediakan galeri pameran yang dibuka sejak hari pertama dan masih dapat dinikmati hingga hari ketiga. Galeri ini menampilkan beragam karya kreatif yang memperlihatkan keberagaman rasa dan perspektif mahasiswa.
Rangkaian acara Jagat Rasa 2025 berlangsung hingga hari ketiga dengan tetap membuka galeri pameran. Setiap kegiatan yang ditampilkan saling berkaitan dan berada dalam satu tema besar, yaitu “Spektrum Waktu”. Melalui tema tersebut, Jagat Rasa 2025 ingin menunjukkan bahwa seni dapat menjadi cara untuk melihat kembali perjalanan hidup manusia dari waktu ke waktu.
Melalui perpaduan pementasan drama di hari kedua dan galeri pameran yang terus berlangsung hingga hari ketiga, Jagat Rasa 2025 menjadi ruang ekspresi sekaligus pembelajaran. Acara ini tidak hanya menjadi wadah kreativitas mahasiswa, tetapi juga mengajak masyarakat kampus untuk berhenti sejenak, menengok kembali perjalanan hidup, dan memaknai waktu melalui bahasa seni.
Editor: Tsania Kasyifa Rizqi
