Bidikan Kamera Hadirkan “Jejak di Lantai Tari” dalam Pameran Fotografi Mahasiswa

(Sumber: Dokumen Pribadi)

BANYUMAS – Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia Unsoed angkatan 2023 menggelar pameran hasil tugas fotografi jurnalistik pada 10–12 Desember 2025 di Aula FIB. Salah satu foto yang menarik perhatian berjudul “Jejak di Lantai Tari”, menggambarkan sekelompok anak yang tengah berlatih tari tradisional di Sanggar Kidang Kencana.

Foto tersebut memperlihatkan para penari cilik berlatih dalam ruang sempit dan sederhana. Meski demikian, keterbatasan fasilitas tidak mengurangi semangat mereka berlatih. “Di era yang serba digital ini, masih banyak anak sanggar yang mau ikut melestarikan. Itu yang ingin saya tangkap,” ujar Amel, sang fotografer.

Amel memilih objek penari di ruang latihan dengan alasan ingin merekam nilai budaya Banyumas melalui gerak tari. Ia menunggu momen tertentu untuk memencet shutter, terutama ketika tubuh penari berada pada posisi mendhak dan tangan ngiting memegang sampur. “Gerakan itu sangat mencirikan tari Banyumas. Saya ingin gerakannya terlihat kuat dan kompak,” jelasnya.

Pemilihan komposisi foto dibuat untuk menciptakan kesan hangat dan penuh kebersamaan. Tone warna sengaja disesuaikan agar mencerminkan kerja keras dan semangat latihan. Namun, proses pengambilan gambar tidak berjalan mudah. “Objeknya bergerak terus, jadi butuh fokus dan pemahaman tarian agar tahu kapan momen tepat,” tuturnya.

Selain fokus pada detail gerak tari, Ameljuga ingin menyoroti regenerasi pelestarian budaya. Di sanggar tersebut, pelatih tari merupakan sosok lengger lanang, yang menjadi representasi bahwa tidak ada batasan gender dalam seni. “Kita harus bangga sebagai pelaku seni. Melestarikan budaya itu indah dan penting,” tambahnya.

Melalui foto “Jejak di Lantai Tari”, Amel berharap masyarakat, terutama generasi muda Banyumas, tidak melupakan budaya lokal. “Modern boleh, tapi jangan luntur dari budaya sendiri,” pesannya.

Pameran tugas fotografi jurnalistik tersebut menampilkan puluhan karya mahasiswa dan mendapat sambutan antusias dari pengunjung. Foto-foto yang dipamerkan diharapkan dapat menjadi medium apresiasi sekaligus pengingat bagi publik bahwa budaya lokal tetap layak dijaga dan diwariskan.

Editor: Tsabita Naila Shahwa

Bagikan:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *