Hari raya Idul Fitri adalah momen yang penuh sukacita di mana umat Islam merayakan kemenangan spiritual. Menikmati hidangan yang lezat bersama keluarga menjadi momen penuh kehangatan dan kebersamaan yang tak terlupakan. Ditambah dengan makanan khas tradisional yang turun temurun menjadi bagian dari warisan budaya keluarga. Di tengah maraknya kehidupan modern, hidangan tradisional selalu menjadi penyegar lidah masyarakat setempat. Seperti makanan tradisional yang menjadi favorit banyak orang adalah tape ketan. Tape ketan memiliki rasa autentik yang menggugah selera untuk menemani saat perayaan lebaran. Makanan ini selalu diburu masyarakat pedesaan yang berkunjung ke rumah. Tape ketan ini memiliki cita rasa yang manis dan segar. Bau yang harum juga menambah selera untuk menyantap makanan tradisional yang satu ini. Penampilannya sangat sederhana, warnanya putih asli dari beras ketan. Tak heran jika makanan ini menjadi primadona hidangan yang disajikan saat lebaran.
Muniyah, salah satu warga Desa Mulyadadi, Rabu (10/4/2024) mengaku selalu membuat tape ketan setiap tahunnya sebagai menu hidangan lebaran.
“Tape ketan ini pasti selalu dibuat masyarakat terutama saya saat menjelang lebaran. Makanan ini banyak diminati masyarakat sehingga menjadi menu wajib yang disajikan di meja saat lebaran” ungkapnya.
Muniyah menjelaskan, makanan tersebut merupakan jenis makanan yang ringan dan bahannya mudah didapat untuk membuatnya di rumah.
“Bahan untuk membuat tape ketan ini cukup mudah. Hanya membutuhkan beras ketan dan ragi saja. Setelah kedua bahan tersebut dicampur, kemudian bungkus menggunakan daun pisang dan diamkan beberapa hari” tambahnya.
Meskipun makanan tradisional, peminat tape ketan ini sangat banyak. Sehingga tak heran jika masyarakat membuat makanan tradisional ini menjadi menu hidangan wajib setiap tahunnya.