Mengelola keuangan dengan bijak adalah keterampilan penting yang perlu dimiliki oleh setiap mahasiswa. Sebagai mahasiswa menjaga penampilan dan gaya hidup yang modern sering kali menjadi prioritas. Namun, di tengah tuntutan sosial tidak jarang pengelolaan keuangan menjadi tantangan tersendiri bagi mahasiswa. Mengatur pengeluaran yang bijak tanpa mengorbankan kebutuhan bisa menjadi solusi untuk tetap bisa bergaya tanpa boros. Berikut adalah tujuh tips mengelola keuangan yang wajib dicoba oleh mahasiswa :
1.Membuat Anggaran Bulanan
Membuat anggaran merupakan langkah pertama dalam mengelola keuangan yang bijak. Mahasiswa dapat merincikan pengeluaran untuk kebutuhan utama seperti biaya kuliah, makan, transportasi, hingga kebutuhan pribadi. Mahasiswa juga dapat menerapkan metode Jar Money Management System yaitu metode untuk mengelola keuangan dengan membagi uang ke dalam enam kategori menggunakan enam toples. Berikut enam kategori pengelolaan uang dalam metode Jar Money Management System :
- Toples 1 : Kebutuhan pokok (55 %), toples kebutuhan pokok adalah toples yang menjadi prioritas karena 55 % keuangan digunakan untuk kebutuhan sehari- hari seperti membayar tagihan listrik, makan minum, transportasi, pulsa, dan sebagainya.
- Toples 2 : Hiburan (10 %), toples hiburan dapat digunakan untuk menikmati apapun yang diinginkan, seperti untuk berlibur ke pantai, bersenang- senang, dan hiburan lainnya.
- Toples 3 : Financial Freedom (10 %), kebebasan keuangan dapat digunakan untuk berbagai investasi yang berguna untuk memberikan keuntungan di masa depan, seperti saham, deposito, atau modal bisnis.
- Toples 4 : Pendidikan (10 %), dengan alokasi 10 % untuk pendidikan dapat digunakan untuk membeli buku-buku dan fasilitas penunjang perkuliahan.
- Toples 5 : Tabungan jangka panjang (10%), dengan adanya tabungan jangka panjang maka dapat digunakan untuk keadaan darurat di masa depan, menabung sama halnya dengan menunda kepuasan demi menghasilkan kepuasan yang lebih besar di masa depan.
- Toples 6 : Sedekah ( 5%), dengan adanya alokasi 5 % dapat membantu orang lain yang membutuhkan yaitu dapat melalui kegiatan amal, sedekah, atau donasi.
2. Pisahkan Kebutuhan dan Keinginan
Mahasiswa sering kali tergoda untuk membeli barang yang diinginkan tanpa memikirkan dampaknya terhadap keuangan. Sebaiknya sebelum berbelanja, tanyakan kepada diri sendiri apakah barang tersebut termasuk kebutuhan atau hanya sekadar keinginan. Prioritaskanlah kebutuhan yang memang mendesak.
3. Manfaatkan Diskon dan Promo
Manfaatkan diskon, promo, dan penawaran khusus yang sering diadakan oleh berbagai platform e- commerce atau toko. Mahasiswa bisa mendapatkan barang dengan lebih murah tanpa mengurangi kualitas, seperti kebutuhan sehari-hari atau perlengkapan kuliah.
4. Hindari Segala Bentuk Hutang
Sebisa mungkin hindari hutang yang bersifat konsumtif, seperti membeli barang-barang yang sebenarnya tidak diperlukan apalagi jika sampai membeli barang dengan berhutang. Hutang dapat menimbulkan beban finansial di masa depan yang akan membuat terjebak dalam lingkaran hutang dan sulit untuk keluar dari lingkaran tersebut.
5. Gunakan Transportasi Umum atau Bersepeda
Mahasiwa dapat memanfaatkan transportasi umum, bersepeda atau jalan kaki untuk beraktivitas dan berangkat ke kampus. Selain lebih hemat, mahasiswa juga bisa lebih sehat. Jadi menggunakan opsi yang lebih murah bisa mengurangi beban finansial.
6. Mencatat Semua Pengeluaran
Salah satu cara efektif untuk melihat seberapa besar uang yang sudah keluar adalah dengan mencatat semua pengeluaran, mulai dari pembelian kecil hingga besar. Dengan hal tersebut mahasiswa dapat mengetahui pola pengeluaran dan dapat mengevaluasi bagian yang perlu dihemat.
7. Cari Penghasilan Tambahan
Jika masih terdapat waktu luang, mahasiswa dapat mencari pekerjaan part time yang sesuai dengan jadwal kuliah. Banyak pekerjaan yang fleksibel dan bisa dilakukan di sela-sela waktu kuliah. Selain menambah uang saku, hal ini juga dapat membantu mengembangkan keterampilan kerja.