Purwokerto – Artificial Intelligence (AI) atau kecerdasan buatan merupakan teknologi yang memungkinkan sistem komputer meniru kemampuan manusia seperti belajar, bernalar, memecahkan masalah, dan mengambil keputusan. AI bekerja dengan memproses data dalam jumlah besar untuk mengenali pola, memahami bahasa, dan melakukan tugas-tugas kompleks secara mandiri.
Saat ini dalam bidang pendidikan, penggunaan AI semakin marak terutama siswa SMA. Kemudahan dalam menyelesaikan tugas membuat sebagian pelajar bergantung pada teknologi. Salah satu aplikasi yang sering dipakai dan populer saat ini adalah Cici AI. Aplikasi Cici AI adalah asisten AI gratis dan serbaguna yang dapat digunakan di perangkat Android, iPhone, dan browser. Aplikasi ini berfungsi sebagai alat bantu kreatif, teman percakapan dengan berbagai fitur bahasa untuk curhat, memberi saran, termasuk menjawab pertanyaan, membuat rangkuman, menerjemahkan teks dari bahasa asing, dan menjelaskan soal yang rumit.

Salah satu siswa mengaku bahwa aplikasi Cici AI mempermudah dalam mengerjakan soal latihan matematika, menerjemahkan teks Bahasa Inggris, bahkan membuat teks narasi dan lain sebagainya. “Kalau pakai Cici, tugas bisa selesai lebih cepat. Saya tinggal foto soal dan keluar jawabannya,” ujar Akbar, siswa kelas X di salah satu SMA di Banyumas, Selasa (4/11).
Fenomena ini menandakan bahwa literasi digital di kalangan pelajar perlu terus ditingkatkan. Banyak siswa hanya menyalin hasil tulisan dari Cici AI tanpa melakukan penyuntingan atau menyesuaikan dengan gaya bahasa sendiri. Oleh karena itu, diperlukan penguatan literasi digital agar siswa mampu memanfaatkan teknologi secara etis, bertanggung jawab, tidak sekadar menyalin, tetapi juga melalui proses berpikir dan menyusun jawaban ataupun pertanyaan dengan gaya bahasa sendiri.
Dengan demikian, kecerdasan buatan tidak hanya menjadi alat bantu teknis, tetapi juga media yang mendorong berkembangnya kecerdasan manusia dalam berbahasa dan bernalar.
Editor: Nadia Qurotul Aini
