Bahasa Media Sosial Kian Diakui, Kosakata Baru Masuk KBBI

Sumber: dokumentasi pribadi

Purwokerto — Bahasa Indonesia terus menunjukkan sifatnya yang dinamis dan adaptif terhadap perkembangan zaman. Seiring pesatnya arus komunikasi digital, berbagai istilah dari media sosial kini mulai diakui secara resmi dan masuk dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Daring edisi VI. Fenomena ini memperlihatkan bagaimana bahasa media sosial kian diakui sebagai bagian dari perkembangan bahasa Indonesia modern.

Media sosial, seperti TikTok, Instagram, dan X (Twitter), kini menjadi ruang produktif bagi munculnya kosakata baru. Istilah yang awalnya muncul dari kreativitas warganet sering kali menyebar luas dan akhirnya digunakan secara umum. Salah satu contohnya ialah kata “galgah”, istilah yang dipopulerkan oleh seorang konten kreator dan kini telah resmi tercatat dalam KBBI. Kata tersebut bermakna “(sudah) lega atau segar kerongkongan karena minum; tidak dahaga; palum,” dan diakui sebagai lawan kata dari “haus.”

Fenomena seperti ini menunjukkan bahwa media sosial bukan hanya wadah hiburan, melainkan juga sumber inovasi linguistik. Kosakata yang lahir dari percakapan ringan di dunia daring dapat memperkaya bahasa Indonesia dan memperluas ekspresinya. Beberapa kata populer lain seperti “mager,” “baper,” dan “halu” juga pernah mengalami proses serupa sebelum akhirnya diterima luas oleh masyarakat.

Dari perspektif linguistik, perkembangan ini menegaskan bahwa bahasa hidup mengikuti penuturnya. Bahasa tidak bersifat kaku, tetapi terus menyesuaikan diri dengan konteks sosial, budaya, dan teknologi masyarakat. Ketika sebuah istilah digunakan secara masif dan dipahami bersama, maka secara alamiah kata itu berpotensi diakui secara resmi.

Masuknya istilah dari media sosial ke KBBI menjadi bukti bahwa bahasa Indonesia terus bertransformasi di era digital. Kreativitas warganet dan budaya komunikasi daring kini turut menjadi bagian penting dalam membentuk arah perkembangan bahasa nasional, menjadikannya semakin kaya, relevan, dan dekat dengan kehidupan masyarakat modern.

Bagikan:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *