SMA Negeri 1 Purbalingga: Kembangkan Budaya Literasi Bahasa untuk Wujudkan Siswa Kritis dan Berkarakter

Bahan Literasi SMA Negeri 1 Purbalingga (Sumber: Akun Instagram @ganesha_gls)

Purbalingga – Literasi merupakan fondasi utama dalam meningkatkan mutu pendidikan, khususnya dalam pembelajaran bahasa. Melalui literasi, siswa tidak hanya diajarkan cara membaca dan menulis, tetapi juga dilatih untuk memahami makna teks, berpikir kritis, serta mengekspresikan gagasan secara logis dan terstruktur.

Dalam upaya meningkatkan kualitas pembelajaran bahasa serta menumbuhkan budaya baca di kalangan siswa, SMA Negeri 1 Purbalingga melaksanakan program literasi sekolah yang telah berjalan sejak tahun ajaran 2022/2023. Program ini menjadi bagian penting dari strategi sekolah dalam mengembangkan kemampuan berpikir kritis, analitis, dan komunikatif siswa melalui kegiatan membaca, menulis, dan berbicara.

Menurut Andriani Suzana, selaku Koordinator Literasi SMA Negeri 1 Purbalingga, mengungkapkan bahwa tujuan utama dari program literasi adalah untuk mengembangkan kemampuan siswa dalam memahami, menggunakan, dan menafsirkan berbagai jenis teks secara efektif. “Melalui literasi, siswa belajar memahami makna teks, mengidentifikasi ide pokok, serta menghubungkan isi bacaan dengan pengalaman dan pengetahuan yang mereka miliki,” ujarnya.

Kegiatan literasi dilaksanakan secara rutin tiga kali dalam seminggu, yakni Selasa hingga Kamis selama 25 menit sebelum kegiatan belajar mengajar dimulai, pukul 07.00–07.25 WIB. Kegiatan literasi ini memiliki tema yang berbeda, yaitu Selasa untuk literasi religi, Rabu untuk literasi umum, dan Kamis untuk literasi bahasa (Inggris dan Jawa). Seluruh siswa dari kelas X, XI, dan XII berpatisipasi aktif dalam kegiatan tersebut.

Siswa SMA Negeri 1 Purbalingga Sedang Melaksanakan Kegiatan Literasi (Sumber: Dokumentasi Pribadi Guru)
Siswa SMA Negeri 1 Purbalingga Sedang Melaksanakan Kegiatan Literasi (Sumber: Dokumentasi Pribadi Guru)

Dalam pelaksanaannya, kegiatan literasi dilakukan di ruang kelas masing-masing. Khusus untuk kegiatan literasi religi, siswa non-muslim melaksanakan kegiatan di ruang agama sesuai keyakinannya. Setiap sesi diawali dengan membaca teks yang telah disiapkan oleh tim literasi sekolah, kemudian dilanjutkan dengan analisis isi bacaan dan diskusi untuk melatih kemampuan berpikir kritis. Setelah itu, siswa menuliskan hasil refleksi mereka di buku literasi, yang nantinya akan diperiksa dan diparaf oleh guru sebagai bentuk monitoring.

Program ini merupakan inisiatif dari Kepala Sekolah bersama Tim Kurikulum SMA Negeri 1 Purbalingga, yang menaruh perhatian besar pada pentingnya budaya literasi di lingkungan sekolah. Menurut Andriani, literasi memiliki peran strategis dalam mempersiapkan siswa untuk menghadapi tantangan akademik, seperti Tes Kompetensi Akademik (TKA) dan UTBK, yang menuntut kemampuan membaca cepat dan bernalar kritis.

“Melalui kegiatan literasi, kami ingin membentuk generasi pembelajar yang tidak hanya cerdas secara akademis, tetapi juga memiliki kepekaan sosial dan semangat untuk terus belajar,” tambahnya. Ia menegaskan, literasi merupakan fondasi penting dalam membentuk karakter siswa yang berwawasan luas, cerdas, dan siap bersaing di era global.

Dari sisi evaluasi, sekolah menerapkan sistem penilaian yang terukur. Setiap siswa diwajibkan mencatat hasil kegiatan literasi mereka dalam buku khusus yang menjadi bagian dari penilaian keaktifan dan konsistensi pada akhir semester. Mekanisme ini dinilai efektif untuk menumbuhkan tanggung jawab siswa sekaligus memantau perkembangan kemampuan literasi mereka.

Hasilnya pun terlihat nyata. Berdasarkan pengamatan tim literasi, kegiatan ini mampu meningkatkan kemampuan membaca, menulis, dan berbicara siswa secara signifikan. Kini, mereka lebih terbiasa menghadapi teks panjang, mampu mengungkapkan pendapat secara logis, serta lebih percaya diri saat presentasi di kelas. Selain itu, keberhasilan program ini juga berdampak positif terhadap peningkatan rapor pendidikan sekolah, khususnya pada aspek literasi bahasa.

Dengan komitmen kuat dari seluruh warga sekolah, SMA Negeri 1 Purbalingga terus berupaya menciptakan ekosistem pendidikan yang literat, di mana kegiatan membaca, berdiskusi, dan menulis menjadi bagian dari keseharian siswa. Diharapkan, program ini dapat menjadi inspirasi bagi sekolah lain dalam menumbuhkan budaya literasi sebagai kunci keberhasilan pembelajaran bahasa di era modern.

Editor: Rizqi Khoirunnisaa Afriana

Bagikan:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *