Bahasa Tak Sekadar Kata: Strategi Mengajar BIPA dari Ruang Kelas ke Dunia

Purwokerto – Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia Universitas Jenderal Soedirman menyelenggarakan Kuliah Pakar Pembelajaran BIPA (Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing) bertema “Peluang dan Strategi Mengajar Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing”. Kegiatan yang berlangsung di Aula Bambang Lelono FIB Unsoed ini menghadirkan Dr. Ari Kusmiatun, M.Hum. dari Universitas Negeri Yogyakarta dan diikuti oleh mahasiswa angkatan 2022–2024.

Sumber: Dokumentasi Pribadi

Dalam kuliah tersebut, Ari menegaskan bahwa BIPA bukan sekadar pengajaran bahasa, tetapi juga upaya diplomasi budaya Indonesia di kancah global. Pembelajaran BIPA, katanya, harus menekankan praktik berbahasa yang hidup, dengan prinsip bahwa bahasa adalah kebiasaan, bukan hafalan. Ia juga mengingatkan pentingnya kreativitas guru dalam memilih strategi dan media pembelajaran — mulai dari visual, audio, hingga aplikasi digital seperti Wordwall dan Blooket.

Sebagai pengajar BIPA, Ari menekankan pentingnya menguasai bahasa Indonesia dengan baik, berbicara jelas, menyesuaikan tempo sesuai level siswa, serta memberi motivasi agar pembelajar asing berani berbahasa Indonesia. “Guru BIPA bukan hanya pengajar,” ujarnya, “tetapi juga duta yang membawa nama Indonesia di setiap kata yang ia ajarkan.”

Melalui kegiatan ini, mahasiswa diajak memahami bahwa mengajar Bahasa Indonesia berarti memperkenalkan budaya dan identitas bangsa ke dunia. Seperti disampaikan Ari, “Bahasa bukan sekadar kata, melainkan jembatan budaya yang menghubungkan Indonesia dengan dunia.”

Editor: Zia Indra Aulia Sundari


Bagikan:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *