Kuliah Pakar BIPA (sumber: doc pribadi)
Tahukah kamu, Bahasa Indonesia sudah ditetapkan sebagai bahasa resmi dalam rapat-rapat UNESCO?
Saat ini, program Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (BIPA) tidak hanya berkembang pesat di wilayah Asia Tenggara, tapi juga di Asia Pasifik, Afrika, Amerika, hingga Eropa. BIPA menjadi salah satu sarana diplomasi yang membuat Indonesia kian berkembang di mata dunia.
BIPA membuka peluang bagi mahasiswa untuk berkiprah di luar negeri tanpa meninggalkan akar budaya sendiri. Sebagaimana yang diungkapkan oleh Lektor Kepala bidang Pembelajaran Bahasa Universitas Negeri Yogyakarta, Dr. Ari Kusmiatun, M. Hum., dalam kuliah pakar pada 24 Oktober 2025 di Universitas Jenderal Soedirman, “BIPA bukan hanya sebatas mengajar bahasa, tapi juga kesempatan untuk berkelana dan mengenalkan Indonesia di kancah internasional.”
Program BIPA dirancang untuk mengajarkan bahasa Indonesia secara komunikatif kepada penutur asing. Tidak hanya di dalam negeri, BIPA kini telah tersebar di banyak negara dan diajarkan di berbagai lembaga pendidikan dan universitas di dunia.
Mahasiswa perlu memiliki sejumlah kompetensi yang dapat membekali diri sebelum terjun menjadi pengajar BIPA di luar negeri, seperti kemampuan bahasa, kreativitas, mempunyai teknik mengajar yang menarik dan variatif, hingga pemahaman terkait lintas budaya. “Sebagai pengajar BIPA, kita tidak hanya mentransfer bahasa, tapi juga mengenalkan budaya, nilai-nilai, tradisi, bahkan sejarah di Indonesia. Karena ada lho, pelajar BIPA yang sebegitu penasaran dan ingin mengulik Indonesia secara intens,” jelas Ari Kusmiatun.
Editor: Faisa Nakhwah
