Kuliah Pakar BIPA Dorong Mahasiswa PBI Unsoed Siap Go Internasional

Purwokerto – Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Jenderal Soedirman menyelenggarakan kuliah pakar bertema “Peluang dan Strategi Mengajar Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (BIPA)” pada Jumat, 24 Oktober 2025 di Aula Bambang Lelono. Kegiatan ini menghadirkan Dr. Ari Kusmiatun, M.Hum., dosen sekaligus praktisi pengajaran BIPA dari Universitas Negeri Yogyakarta, sebagai narasumber.

Kuliah pakar ini bertujuan membuka wawasan mahasiswa mengenai besarnya peluang internasional di bidang pengajaran BIPA. Dalam pemaparannya, pendidik yang berkecimpung dalam ranah BIPA tersebut menjelaskan bahwa BIPA kini dipelajari di lebih dari 57 negara dan diselenggarakan melalui lebih dari 300 lembaga di seluruh dunia. Bahasa Indonesia juga telah diakui sebagai salah satu bahasa resmi dalam sidang UNESCO, sekaligus menjadi bahasa dengan jumlah penutur yang terus meningkat secara global.

“Ketika kita mengajar BIPA, pada saat yang sama kita sedang menjadi duta Indonesia. Karena itu, kemampuan berbahasa Indonesia saja tidak cukup. Guru BIPA juga perlu memahami budaya, karakter pembelajar, dan strategi mengajar yang sesuai tingkat kemahiran mereka,” ujar Ari saat menyampaikan materi.

Kuliah Pakar Bersama Dr. Ari Kusmiatun, M.Hum. (Dokumentasi Pribadi)

Ia menegaskan bahwa pembelajaran BIPA menuntut perencanaan yang terarah, mulai dari penyusunan kurikulum dan course grid, pemilihan media yang adaptif, hingga penguasaan wawasan kebudayaan Indonesia. Guru BIPA dituntut kreatif serta mampu menghadirkan unsur budaya dalam pembelajaran, termasuk melalui seni tradisional dan praktik interaksi budaya.

Melalui kegiatan ini, mahasiswa PBI Unsoed didorong untuk mempersiapkan diri pada peluang kerja lintas negara di ranah diplomasi bahasa dan budaya. “BIPA bukan hanya berkaitan dengan pengajaran bahasa, tetapi juga kesiapan menjadi wajah Indonesia di kancah internasional,” tambahnya.

Sebagai tindak lanjut, Program Studi PBI Unsoed mendorong mahasiswa untuk mengembangkan kompetensi pengajaran berbasis budaya serta meningkatkan pengalaman internasional melalui kegiatan pertukaran, magang luar negeri, atau pengabdian berbasis pengajaran BIPA. Dengan demikian, mahasiswa tidak hanya menguasai pedagogi bahasa Indonesia, tetapi juga siap berkontribusi dalam promosi budaya bangsa di tingkat global.

Editor: Anisa Ghina Fauziah

Bagikan:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *