Pada tanggal 8 Oktober 2024, SMK Negeri 3 Banyumas sukses menggelar pentas tari bertajuk Malam Rebo Wage , sebuah acara yang merayakan kekayaan budaya lokal. Acara ini bukan sekadar pertunjukan seni, tetapi juga merupakan pengingat akan makna sakral dari tradisi Rebo Wage dalam Kebudayaan Jawa.
Dengan menampilkan berbagai tarian yang kaya akan nilai estetika dan sejarah, SMK N 3 Banyumas berupaya melestarikan warisan budaya yang mulai pudar. Pentas tari ini menarik perhatian berbagai kalangan, mulai dari remaja hingga orang dewasa, bahkan para lansia pun tampak antusias. Kehadiran mereka menunjukkan bahwa seni tari memiliki daya tarik universal yang mampu menyatukan berbagai generasi. Salah satu penonton, seorang ibu berusia lanjut, mengungkapkan bahwa acara ini membangkitkan nostalgia dan penting untuk melestarikan budaya agar dapat dinikmati oleh anak cucu.
Rangkaian acara dipandu dengan narasi dalam bahasa Indonesia dan bahasa Jawa krama alus. Kombinasi ini tidak hanya menambah keindahan acara, tetapi juga berfungsi sebagai upaya untuk memperkenalkan kembali bahasa Jawa krama yang semakin jarang digunakan di kalangan generasi muda. Inisiatif ini menjadi langkah penting dalam menjaga keberlangsungan bahasa dan budaya lokal di tengah arus globalisasi.
Penampilan para siswa SMK N 3 Banyumas sangat memukau, dengan kostum yang mencerminkan keindahan budaya Jawa. Tarian yang ditampilkan meliputi berbagai jenis, mulai dari tari Sandyakala, tari Prajurit Tirang dan masih banyak lagi yang menciptakan suasana dinamis dan menghibur. Penonton pun memberikan apresiasi yang meriah setelah setiap penampilannya, menunjukkan bahwa seni tari masih memiliki tempat di hati masyarakat.
Dengan suksesnya acara ini, SMK N 3 Banyumas menunjukkan komitmennya dalam melestarikan budaya daerah sekaligus mendidik generasi muda tentang pentingnya warisan budaya. Melalui pentas tari Malam Rebo Wage, diharapkan semangat cinta budaya dapat terus tumbuh dan berkembang di kalangan masyarakat Banyumas dan sekitarnya.